Permainanyang ketujuh bernama boi~boian. Ini merupakan permainan tradisional yang dimainkan di suatu daerah di Indonesia. Kita sangat jarang menemukan permainan ini karena mungkin hanya kita lihat di daerah asalnya saja. Permainan ini dilakukan oleh lima hingga sepuluh orang. Cara memainkan permainan ini yaitu dengan menyusun satu lempengan batu.
Permainan tradisional yang mengajarkan banyak nilai sosial memang perlu dilestarikan. Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, permainan yang dimainkan oleh anak-anak pun mulai beralih. Kebanyakan anak-anak saat ini cenderung lebih suka bermain gadget yang terdapat banyak game menarik di dalamnya. Sehingga, permainan tradisional kini mulai ditinggalkan dan hanya sedikit anak-anak yang masih memainkannya. Padahal, permainan tradisional banyak mengajarkan nilai-nilai sosial yang baik. Oleh karena itu, sejatinya permainan tradisional perlu untuk terus dilestarikan. Lalu, seperti apa cara melestarikannya? Salah satu caranya adalah dengan memasukkan permainan tradisional ke dalam event sekolah semisal perlombaan antar kelas atau class meeting. Nah, berikut ini beberapa permainan tradisional yang bisa dipertandingkan di sekolah. 1. Kelereng. Sumber foto Kelereng adalah permainan tradisional yang sangat layak dipertandingkan di sekolah. Kenapa Karena di beberapa daerah, permainan kelereng ini punya banyak cabang permainan seperti pot, apollo, lempar, dan lainnya. Selain itu, kelereng juga biasa dimainkan oleh dua orang atau lebih dan membutuhkan ketepatan akurasi dalam menyentil kelereng gacoan agar mengenai kelereng yang ditargetkan. Ditambah lagi, permainan kelereng ini ada kejuaraan dunianya, lho. Menarik, bukan? 2. Benteng. Sumber foto Permainan ini dimainkan oleh dua grup yang terdiri dari empat sampai delapan orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu, atau pilar sebagai 'benteng'. Dan tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata 'benteng'. Tentu saja, taktik dan strategi sangat diperlukan untuk bisa memenangkan permainan ini. Karena itu, jika permainan ini dipertandingkan di sekolah, pasti seru, deh. 3. Sunda Manda. Sumber foto Di beberapa daerah, permainan ini disebut éngklék, téklék, ingkling, dan lain sebagainya. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih. Cara bermainnya adalah setiap pemain melompat menggunakan satu kaki di setiap petak yang digambar di atas tanah. Untuk bisa bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa pecahan genting yang nantinya ditempatkan di salah satu petak dengan cara dilempar. Petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak atau ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada. Pemain yang telah menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu, berhak memilih sebuah petak untuk dijadikan "sawah" mereka. Di akhir permainan, pemain yang memiliki "sawah" paling banyak itulah pemenangnya. Karena pemenang ditentukan oleh banyaknya "sawah", maka strategi juga diperlukan. Terutama dalam memilih "sawah". Tujuannya tentu supaya lawan kesulitan dalam melompati petak dan gagal menyelesaikan gilirannya. Nah, kalau permainan ini dipertandingkan di sekolah, kamu bakal ikutan nggak, nih? 4. Congklak. Sumber foto Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang. Kedua pemain saling berhadapan dan bertugas mengadu keterampilan dan strategi dalam memindahkan biji-biji congklak biasanya berupa cangkang kerang kecil yang ada di atas papan congklak. Jika biji-biji congklak sudah tidak ada yang boleh dipindahkan, maka permainan berakhir. Dan pemenangnya adalah pemain yang mengumpulkan biji paling banyak. Kalau soal seru, nggak usah ditanya, deh. Maka dari itu, permainan congklak ini layak banget dipertandingkan di sekolah. 5. Bekel. Sumber foto Alat yang dibutuhkan untuk permainan ini hanya sebuah bola pantul dan bidak biji. Jumlah bidak biji yang digunakan tergantung pada variasi permainan yang akan dimainkan. Sedangkan jumlah pemainnya minimal dua orang. Cara bermainnya sederhana saja. Yaitu dengan memantulkan bola, lalu mengambil sejumlah bidak di atas lantai permainan sesuai ketentuan, sebelum bola jatuh ke lantai lagi. Kecekatan tangan jelas menjadi kunci untuk memenangkan permainan ini. Meskipun umumnya congklak dimainkan oleh anak perempuan, tapi anak laki-laki juga boleh memainkannya, kok. Jadi, kalau congklak dipertandingkan di sekolah, semua bisa ikutan main. 6. Egrang. Sumber foto Alat permainan ini berupa batang bambu/kayu yang dimodifikasi sehingga dapat dipijak seperti gambar di atas. Permainan ini bisa dimainkan oleh banyak orang. Dan biasanya permainan ini juga sering dilombakan dengan cara balapan. Pemenang permainan ini tentu saja pemain yang lebih dulu mencapai garis finis. Meski seru, permainan ini cukup berisiko. Butuh keahlian dan keterampilan serta keseimbangan yang baik agar tidak terjatuh dari egrang. Gimana? Tertarik untuk balapan egrang saat class meeting? Selain permainan di atas, tentu masih banyak lagi permainan tradisional lain yang juga layak dipertandingkan atau dimainkan di sekolah. Yang terpenting adalah kita harus melestarikan permainan tradisional dalam sebuah kegiatan yang rutin seperti lomba di sekolah. Bermain permainan tradisional di event rutin sekolah itu ide yang cukup menarik, bukan?
Ճωፋажኣхեфե կΑγፈщዧ խдէηаз ωх
ዘጵа ቄμօτաБунищጻፌቯш уቮը
Иго огасиգиснαЮф α ըդፖψа
ሕለուчυ φуձо ուֆеչезሺвቿիνያλ ዘοδ
beberapapermainan rakyat yang sudah cukup populer di kalangan masyarakat indonesia dan menjadi olahraga tradisional, misalnya egrang, terompah panjang, patok lele, gobak sodor (hadang), sumpitan, gebuk bantal, gasing, lari balok, tarik tambang, benteng, dagongan, panjat pohon pinang, sepak raga, lomba perahu, lompat batu nias, karapan sapi dan Jawaban benar untuk soal tersebut adalah D. Menurut Mulyani 2016 47-48, permainan tradisional diartikan sebagai suatu permainan warisan dari nenek moyang yang wajib dan perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Pada kenyataannya, saat ini permainan tradisional tidak lagi menjadi pilihan permainan bagi anak-anak. Salah satu penyebabnya adalah ketidaktahuan anak-anak mengenai permainan tersebut. Hal ini diakibatkan oleh tidak dilestarikannya permainan tradisional yang ada, sehingga anak-anak tidak memiliki informasi yang cukup mengenai berbagai permainan tradisional. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban yang tepat adalah D. Karenasebenarnya bapak/ibu guru bisa memanfaatkan permainan tradisional sebagai alat pendukung pembelajaran di sekolah. Selain dianggap dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, dengan bermain permainan tradisional, saat-saat belajar di sekolah juga bisa lebih menyenangkan sehingga materi yang diajarkan oleh bapak/ibu guru akan mudah Jakarta Macam permainan tradisional Indonesia kini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak, pasalnya mereka lebih mengenal gadget daripada bersosialisasi bersama teman sebayanya. Permainan tradisional asli Indonesia sendiri sangat beragam. Setiap daerah pasti punya minimal satu permainan tradisional yang lazim dimainkan anak-anak. Pivot adalah Gerakan Memutar dalam Permainan Basket, Ini Tujuan dan Teknik Dasarnya VIDEO Kocak, Permainan Ludo Dalam Dunia Nyata 3 Permainan Tradisional Sarat Pesan Moral yang Mulai Punah di Yogyakarta Macam permainan tradisional tersebut seperti petak umpet, cublak-cublak suweng hingga gobak sodor. Permainan tradisional ini di samping menarik dan seru saat memainkannya, juga memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Seperti melatih kekompakan, kebersamaan, gotong royong, hingga saling menghargai. Permainan tradisional sejak dahulu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, disebut tradisional sebab pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana juga mudah didapat. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi dari permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan semakin lama hilang dari pusaran penggunaanya. Untuk itu, kita sebagai generasi muda, harus bisa melestarikannya. Berikut ini berbagai macam permainan tradisional Indonesia yang perlu dilestarikan, yang telah dirangkum oleh dari berbagai sumber, Selasa 3/8/2021.Macam Permainan TradisisonalEgrang, permainan tradisional yang melatih ketangkasan. Foto RidloBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 1. Gobak Sodor Macam permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia yang pertama ialah gobak sodor. Sebelum melakukan permainan ini, para pemain terlebih dahulu harus membuat garis kotak-kotak yang nantinya akan menjadi daerah salah satu kelompok saat menjadi penjaga. Umumnya permainan ini dibagi menjadi dua kelompok, di mana setiap kelompok minimal berjumlah tiga orang. Satu kelompok bertugas sebagai penjaga kotak atau daerah tersebut, sementara kelompok lainnya yang disebut penyerang harus mampu melewati daerah tanpa bersentuhan dengan kelompok penjaga. Permainan ini akan semakin seru apabila penjaga berusaha untuk menangkap kelompok penyerang, sementara kelompok penyerang berusaha menghindarinya. Apabila penyerang bersentuhan dengan penjaga kotak, maka harus bergantian sebagai penjaga 2. Lompat Tali Karet Lompat tali merupakan macam permainan tradisional Indonesia yang umumnya sering dilakukan anak perempuan. Jumlah pemain lompat tali minimal dilakukan tiga orang. Di mana dua orang pemain membentangkan dan memegang tali, sementara pemain lain harus melewati atau melompat tanpa menyentuh tali tersebut. Aturan dalam permainan ini yaitu dua orang pemegang tali mengatur tingginya tali setinggi lutut, setelah itu pelompat harus berhasil melewati tali tersebut. Apabila pelompat berhasil melewatinya, maka tinggi tali akan dinaikkan menjadi seperut, sedada hingga di atas kepala. Namun apabila pelompat tali gagal melewati, maka dia harus bergantian memegang tali. 3. Kelereng Macam permainan tradisional yang umumnya digemari anak laki-laki lainnya ialah kelereng. Permainan ini dapat dilakukan di mana saja, baik di dalam maupun luar ruangan. Aturan dalam permainan kelereng cukup beragam, hal ini tergantung tradisi di daerah masing-masing. Namun pada umumnya sebelum memainkan kelereng terlebih dahulu pemain membuat garis atau gambar kotak lintasan dan menaruh beberapa kelereng. Setelah itu, masing-masing pemain menyentilkan kelereng tersebut dengan jarak yang disepakati, apabila beberapa kelereng keluar dari lintasan, maka kelereng akan menjadi miliknya. 4. Bermain Layang-layang Salah satu macam permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia ialah layang-layang. Permainan ini bisanya dilakukan di tempat-tempat terbuka, seperti lapangan hingga persawahan. Seiring berjalannya waktu, bentuk layang-layang juga semakin berkembang, seperti bentuk burung, naga, hingga perahu. Tak hanya dilakukan anak-anak, orang dewasa pun cukup gemar bermain layang-layang. Apalagi saat musim kemarau tiba, hampir di berbagai daerah dapat ditemui orang-orang yang bermain layang-layang. 5. Egrang Egrang merupakan salah satu macam permainan tradisional yang menggunakan batang bambu. Permainan ini diperlukan keahlian khusus, pasalnya menaiki egrang tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga bagi para pemula, sebelum berjalan menggunakan egrang sebaiknya berlatih menaiki egrang terlebih dahulu. Apabila seseorang telah berhasil berjalan menggunakan egrang, biasanya mereka akan melakukan lomba lari di atas egrang. Sehingga permainan ini akan terlihat semakin menarik dan Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Engklek FananiBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 6. Bola Bekel Salah satu macam permainan tradisional yang di gemari anak perempuan ialah bola bekel. Cara memainkan bola bekel cukup mudah, yaitu melempar bola bekel ke atas kemudian pemain harus mengambil beberapa kerikil atau benda kecil yang telah disepakati. Apabila salah satu pemain tidak berhasil mengambil beberapa kerikil, maka permainan akan dilanjutkan pemain berikutnya. 7. Cublak-cublak Suweng Cublak-cublek suweng merupakan salah satu macam permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Permainan ini membutuhkan jumlah peserta lebih dari dua orang, di mana salah satu pemain membungkuk dan menghadap ke bawah dengan mata terpejam. Kemudian pemain lainnya meletakkan tangan di atas punggung pemain yang membungkuk lalu memindahkan kerikil yang digenggamnya dan menyanyikan lagu cublak-cublak suweng. Setelah lagu cublak-cublak suweng selesai dinyanyikan, maka salah satu pemain yang memindahkan kerikil tersebut harus menyembunyikan benda tersebut. Sementara itu, pemain yang membungkuk harus menebak siapa di antara pemain yang memegang atau menyembunyikan kerikil tersebut. 8. Engklek Engklek merupakan salah satu macam permainan tradisional yang cukup digemari anak-anak, baik perempuan maupu laki-laki. Ada beberapa jenis petak yang biasa digunakan untuk bermain engklek, seperti bentuk huruf L, kincir angin hingga berbentuk gunung. Aturan permainan engklek yaitu terlebih dahulu pemain melempar koin ke kotak yang paling dekat, kemudian pemain harus melewati petak tersebut dan tidak boleh menginjak koin yang telah dilemparnya. Setelah itu pemain kembali ke garis awal dan mengambil koin tersebut, lalu melanjutkan melempar ke kotak berikutnya. 9. Petak Umpet Macam permainan tradisional yang cukup mudah dilakukan ialah petak umpet. Hampir setiap anak yang tinggal di Indonesia pasti pernah bermain petak umpet. Aturan permainan ini yaitu salah satu pemain harus menjaga pos dengan mata terpejam, sementara pemain lainnya harus bersembunyi di tempat yang paling aman. Setelah beberapa hitungan, penjaga pos harus mencari pemain yang bersembunyi. 10. Congklak Congklak sudah dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia. Congklak dimainkan menggunakan cangkang kerang yang juga disebut biji congklak dan papan congklak yang memiliki 16 lubang. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Total keseluruhan biji congklak ada 98 buah yang nanti akan diisi pada lubang papan congklak. Tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit, yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan. Sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya sampai ada yang memiliki jumlah biji terbanyak, dan dialah yang Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Boi-boian. Dian Kurniawan/ ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 11. Patok Lele Macam permainan tradisional berikutnya adalah patok lele. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok masing-masing terdiri dari minimal dua orang. Alat yang dibutuhkan yaitu dua potong bambu, pertama dengan ukuran kecil dan satunya lagi buat bambu berukuran 30 cm. Setelah alat sudah di persiapkan, letakkan bambu besar diantara dua batu, lalu pukul dengan bambu kecil. Jika ada pemain yang tidak memukul bambu dengan baik, beri dia hukuman. Hukuman untuk yang kalah biasanya disuruh untuk menggendong yang menang. 12. Ular Naga Panjang Macam permainan tradisional yang lainnya yaitu, ular naga panjang. Jaman dulu permainan ini sangat populer dikalangan anak-anak. Biasanya mereka akan berkumpul di lapangan, dan akan semakin seru jika dimainkan ramai-ramai. Permainan ini bisa dimainkan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya mudah, pertama tentukan dua orang siapa yang menjadi penjaganya, sisanya berjalan melewati penjaga. Agar permainan lebih adil, tentukan penjaga dengan cara hompimpa. Setelah penjaga sudah ditentukan, maka sisa orangnya harus berbaris dan menaruh tangan dipundak teman yang didepannya. Setelah itu, melingkar melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjangnya sampai selesai. Ketika nyanyian sudah selesai, saatnya penjaga menangkap satu orang, satu orang yang tertangkap harus keluar dari barisan. 13. Dam-daman Dam daman merupakan salah satu macam permainan tradisional Indonesia yang mirip dengan catur. Hanya saja aturan dalam permainan ini lebih sederhana. Jika pada permainan catur pion bergerak sesuai posisinya, pada permainan dam-daman, setiap pion hanya dapat melangkah mengikuti garis baik ke depan, ke samping atau diagonal. Untuk memakan pion atau dam lawan, kita hanya cukup melompatinya saja. Nah, jika lawan tidak mau memakan pion kita meskipun ada kesempatan, maka lawan bisa terkena hukuman yang disebut dam dan kita bisa mengambil 3 buah pion lawan. Untuk memenangkan permainan ini, salah satu pihak harus bisa mengelilingi daerah segitiga atau ekor lawan. Dengan cara ini, pion tersebut akan bebas bergerak kemanapun sesuai garis. Permainan dimenangkan jika salah satu pemain berhasil menghabiskan seluruh pion lawan. Sementara permainan imbang jika masing-masing tinggal menyisakan satu pion saja. 14. Gangsing Salah satu macam permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama. Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. 15. Boi-boian Permainan boi-boian merupakan salah satu macam permainan tradisional yang dimainkan dengan cara melemparkan bola kecil pada tumpukan pecahan genteng atau batu yang pipih. Alasan permainan ini dinamakan “boi-boian” karena, pada zaman dahulu pemain yang memainkan permainan ini lebih banyak anak cowok yang dalam bahasa inggrisnya “Boy”. Maka dari itu, masyarakat menyebutnya permainan boi-boian. Bisa dikatakan, permainan boi-boian merupakan bowlingnya Indonesia namun lebih seru. Cara bermain boi-boian yaitu satu kelompok harus menyusun pecahan genteng hingga tidak tersisa namun tetap berwaspada dan menghindar dari tembakan bola yang dilempar oleh anggota kelompok lawan. Kelompok yang satunya menembakkan bola ke pecahan genteng yang disusun. Setiap anggota lawan yang terkena lemparan bola dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan permainan. Mereka yang terkena lemparan biasanya keluar dan berdiri di kejauhan untuk tetap menyaksikan permainan dan mendukung teman-teman sekelompoknya yang belum terkena lemparan Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Bakiak. / Panji PrayitnoBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 16. Rangku Alu Permainan rangku alu merupakan salah satu macam permainan tradisional dan juga tarian dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rangku alu biasanya dimainkan sebagai syukuran dan ekspresi rasa bahagia untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan. Biasanya pada saat bulan purnama para remaja berkumpul untuk memainkan permainan ini. Bermain rangku alu membutuhkan 4 orang untuk memegang empat tongkat bambu yang masing-masing bambu memiliki panjang 2 meter, memakai tongkat membentuk palang, dan menggerak-gerakkannya sementara tugas pemainnya harus melompat-lompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan buka tutup tanpa terjepit bambu itu sendiri. Pemain harus memiliki keseimbangan dan kecepatan karena semakin lama seseorang bermain semakin cepat tempo pergerakan bambu. Rangku alu selain untuk bermain, bisa juga sebagai sarana edukasi dan pembentukan karakter diri. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan ketepatan dalam bertindak karena tidak hanya melompat-lompat asal. Dalam permainan ini perlu fokus untuk mensinkronisasi gerak kaki dan gerak bambu. Jika tidak bisa fokus, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu bahkan bisa terpeleset. Permainan rangku alu tidak hanya dimainkan oleh anak-anak. permainan ini juga bisa dimainkan oleh seluruh kalangan usia. Biasanya, rangku alu dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput untuk menghindari pemain agaar tidak terpeleset. 17. Ketapel Permainan ketapel merupakan permainan tradisional yang multifungsi. Selain untuk bermain lempar-lemparan, ketapel juga bisa digunakan untuk berburu mangga, rambutan dan lainnya. Pada zaman dahulu, anak-anak menggunakan ketapel untuk berburu binatang seperti burung. Permainan ketapel ini terbuat dari kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm. Bagian atas ketapel diikat dengan karet dan ditengah-tengahnya diikat sebuah kulit sebagai tempat batu yang akan dilontarkan. Cara memainkan ketapel ini sangat mudah, setelah ketapel dibuat letakkan batu atau kerikil pada kulit yang sudah dibuat tadi. Lalu, tarik ketapel dengan kuat dan arahkan pada sasaran lalu lepaskan. 18. Benteng Permainan benteng merupakan salah satu macam permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang sampai 8 orang. Masing-masing kelompok memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya berupa tiang, batu atau pilar yang digunakan sebagai markasnya. Cara bermain dari permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benten untuk menantang para pemain dari benteng lainnya. Pemain dari benteng lainnya akan maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng penantang dapat terkejar dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati. Biasanya pemain penantang akan berlari menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri, dan teman-teman dari benteng ini akan mengejar pemain dari benteng lawan yang mengejar tadi. Demikian seterusnya sampai terjadi saling kejar mengejar dari kedua benteng. Sampai salah satu benteng kehabisan pemain karena telah dimatikan dan bentengnya telah dikepung oleh lawannya. Dalam permainan benteng ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas masing-masing. Seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Tujuan dari permainan ini yaitu untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang benteng lawan dan meneriakkan kata “benteng”. Permainan memiliki manfaat yang bergam, misalnya dapat melatih gerak badan pemain, melatih kelincahan, melatih stamina, melatih kerjasama antar teman, dan memupuk jiwa sportifitas yang tinggi. Sampai saat ini, permainan benteng sering dimainkan terutama oleh anak laki-laki. 19. Kucing-kucingan Permainan kucing-kucingan merupakan salah satu macam permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus. Cara bermain permainan ini yaitu dipilih 2 orang, 1 orang menjadi kucing dan 1 orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. 20. Bakiak Permainan Bakiak merupakan salah satu macam permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu dan slop kaki yang digunakan untuk 3-5 orang. Biasanya pengikat kaki tersebut terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya. Permainan bakiak ini memiliki nama lain yaitu terompa galuak. Cara bermainnya pemain harus mengisi slop sandal yang kosong, kemudian mereka melangkah secara bersamaan. Jika satu orang saja tidak melangkah secara kompak, pemain lain akan tersungkur jatuh juga. Meski dilihatnya sangat mudah, permainan ini sangat membutuhkan konsentrasi agar berjalan dengan kompak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Permainan bakiak ini bisa dimainkan dengan laki-laki ataupun perempuan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
PengembanganPermainan Tradisional Menjadi Game Pada Lem baga Pendidikan Anak Usia Dini DOI: 10.31004/0bsesi.v6i6.1912 Saat ini penggunaan rotan sebagai alat bermain sudah jarang ditemukan sejak alat permainan Hulnhoop dari plastik dipatenkan Albert Hill pada tahun 1871 (Bull et.al., 1999). mengembangkan permainan Simpai karena dua
Ilustrasi permainan tradisional. ©Creative Commons/Deni Dahniel Mengenal Permainan Tradisional yang Bisa Dimainkan dengan Alat atau tanpa Alat Permainan anak tradisional adalah jenis-jenis permainan dari zaman dulu yang konsepnya sederhana, tanpa mesin rumit, baterai, atau koneksi internet seperti permainan modern. Permainan tradisional yang kini disebut permainan jadul biasanya dimainkan berkelompok atau minimal berpasangan. Alat yang digunakan sangat sederhana dan murah meriah karena dibuat dari bahan-bahan di sekitar. Sementara cara memainkannya tak jarang disertai nyanyian khas. Walaupun begitu, ada pula permainan tradisional yang bisa dimainkan sendiri. Manfaat Permainan Tradisional ©Creative Commons/Masmusdjeprat Bermain dengan mainan-mainan tradisional memiliki banyak manfaat untuk anak. Berikut ini beberapa di antaranya. Meningkatkan intuisi Melatih kemampuan berkomunikasi Mengajarkan sosialisasi sejak dini Merangsang kreativitas anak Melatih kemampuan motorik halus Melatih kepekaan anak terhadap lingkungan Menyehatkan badan Mengurangi risiko stres pada anak 2 dari 3 halaman Ragam Permainan Tradisional tanpa Alat ©Creative Commons/Jokosiono Permainan tradisional tidak selalu dimainkan dengan alat. Ada juga yang tak memerlukan alat untuk memainkannya. Berikut ini beberapa di antaranya. Petak umpet Gobak sodor Engklek Cublek-cublek suweng Sepak tekong Kerupukan Ular naga Kucing jongkok Sluku-sluku bathok Bentengan Jamuran Icik-icik kambah lemah Candak ndhodhok/tepak jongkok Domikado Ting-tongan Kepiting Cina Cici putri 3 dari 3 halaman Ragam Permainan Tradisional dengan Alat ©Creative Commons/Moh. Ali Zaenal Permainan tradisional yang dimainkan dengan bantuan alat juga cukup banyak. Ada yang menggunakan peralatan sederhana seperti pecahan genting, batu kerikil, atau biji kapuk. Ada pula yang peralatannya harus dibuat dengan keterampilan khusus. Misalnya gasing, layang-layang, bola bekel, atau egrang. Berikut ini beberapa jenis permainan tradisional yang dimainkan dengan alat. Bola bekel Kelereng atau gundu Lompat tali karet Congklak Eegrang Gasing Rangka alu Boi-boian Patok lele Sepak sawut Lenggang rotan Mercon Bumbung petasan bambu Ketapel Balap karung Bakiak raksasa Klingsian Pletokan Balap mobil kulit jeruk Gatrik Dam-daman Yoyo Nglarak Meskipun sudah jarang terlihat, sebenarnya mainan tradisional masih diproduksi oleh usaha rumahan dan dijajakan. Bahkan tak sedikit yang ditawarkan melalui lapak-lapak online. Misalnya layang-layang, papan congklak atau dakon, gasing, yoyo, bola bekel, peralatan memasak mini, hingga ketapel. Bahannya pun beragam. Mulai dari kertas, kayu, plastik, karet, logam, lilin malam, dan jugaMenyulap Kolong Flyover Jadi Taman SayurKreasi Seniman Tato PalestinaLonjakan Bisnis Cupang Hias di Masa Pandemi
SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Permainan tradisional jarang dipertandinkan karena INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan: nurafiyah5747 Setiap daerah memiliki permainan tradisional yang berbeda beda dan di ikuti dengan perkembangan zaman yang mengakibatkan permainan tradisional jarang dipertandingkan maaf kalo salah Jawaban yang benar diberikan: rika82162 jawaban:
Jakarta Permainan tradisional sejak dulu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Disebut tradisional sebab pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana dan mudah didapat. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi dari permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan semakin lama hilang dari pusaran penggunaanya. Untuk itu, kita sebagai generasi muda, harus bisa melestarikannya. Ayunan Jantra Permainan Tradisional Khas Bali yang Sarat Makna Manyipet, Permainan Rakyat yang Berawal dari Keahlian Berburu Permainan tradisional Indonesia saat ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak, pasalnya mereka lebih mengenal gawai/gadget daripada bersosialisasi bersama teman sebayanya. Padahal, permainan tradisional asli Indonesia sangat beragam. Setiap daerah pasti punya minimal satu permainan tradisional yang lazim dimainkan anak-anak. Seperti misalnya petak umpet, cublak-cublak suweng hingga gobak sodor. Permainan tradisional ini di samping menarik dan seru saat memainkannya, juga memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Seperti melatih kekompakan, kebersamaan, gotong royong, hingga saling menghargai. Seperti disampaikan Psikolog dari Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima, permainan tradisional memberikan banyak dampak positif pada anak dibandingkan hanya bermain gadget saja. "Bermain sebenarnya bukanlah aktivitas mewah untuk anak, namun sebuah kebutuhan dan keharusan. Kegiatan ini melatih berbagai aspek perkembangan anak, seperti kecerdasan, motorik kasar dan halus, emosi, serta kemampuan bersosialisasi. Bermain juga membantu mengembangkan beberapa karakter positif yang berkembang lewat bermain, yaitu tekun, mandiri, disiplin, empati dan kreatif," kata Saskhya, dalam keterangan pers peringatan Hari Anak Nasional, Senin 25/7/2022. Melalui permainan tradisional inilah, kata Saskhya, anak dapat berinteraksi langsung dengan teman, sehingga selain melatih keterampilan berpikir strategi dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi dan kerjasama anak akan lebih terasah,” ungkap Saskhya. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang pejalan kaki di Jalan Sudirman, Jakarta mendadak bermain engklek. Hal ini terjadi karena trotoar digambari kotak Pemerintah Memperhatikan Hak Bermain bagi AnakKementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak PPPA Republik Indonesia saat ini sedang mengampanyekan permainan khas Indonesia, karena memiliki banyak kearifan lokal yang bisa membantu tumbuh kembang anak. Dikutip laman kemenpppa, bermain merupakan salah satu hak anak yang wajib dipenuhi untuk percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak. Oleh sebab itu sarana dan prasarana di Ruang Bermain Anak harus ramah anak agar dapat memberikan tumbuh kembang yang optimal bagi anak. Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 mengamanatkan bahwa Negara, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dukungan sarana, prasarana, dan ketersediaan sumberdaya manusia dalam penyelenggaraan perlindungan Anak. Salah satunya melalui penyediaan sarana dan prasarana Ruang Bermain Ramah Anak. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Indra Gunawan, mengatakan, hak-hak anak untuk bermain menjadi tanggung jawab kita bersama sehingga butuh kerjasama lintas sektor. "Harapannya, sinergi kami bersama berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, bisa mewujudkan dan memenuhi hak anak-anak kita, termasuk tumbuh, berkembang, sehat, dan terlindungi,” ungkap Indra. * BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWSRuang bermain untuk anakKemen PPA juga berupaya untuk membuat setiap Kabupaten/Kota memiliki ruang bermain. Di ruang bermain, anak-anak bisa bermain dengan gembira, bukan justru mengalami cerita sedih, seperti mengalami kekerasan dan eksploitasi seksual. Oleh karenanya, standardisasi dan sertifikasi Ruang Bermain Anak RBA menjadi penting dilakukan untuk menjamin proses pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak benar-benar terwujud di dalam ruang bermain. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh lapisan masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Ruang Bermain Ramah Anak RBRA. “RBRA merupakan salah satu indikator Kabupaten/Kota Layak Anak KLA dan Provinsi Layak Anak PROVILA. Namun, cerita-cerita sedih terkait kekerasan terhadap anak yang terjadi di ruang bermain juga masih menghiasi pemberitaan di media kita. Padahal, tujuan akhir dari ruang bermain adalah untuk membuat mereka bahagia dan mewujudkan terjadinya proses perlindungan anak saat mereka bermain, bukan justru membuat anak kita celaka atau mengalami kekerasan dan eksploitasi seksual. Oleh karenanya, semua ruang bermain anak harus terstandardisasi dan tersertifikasi. Janganlah lagi kita ciptakan cerita sedih bagi anak-anak kita ketika ingin bermain dengan bahagia,” tegas Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kemen PPPA, Lenny N Rosalin, dikutip laman Kemenppa. Lenny menambahkan bahwa bermain memiliki banyak manfaat bagi anak, diantaranya membentuk tumbuh kembang anak secara optimal dan menyeluruh, baik fisik, spiritual, intelektual, dan sosial. Namun, ketika bermain anak harus selalu didampingi. Kampanye Anak Indonesia GembiraUntuk mendukung kegembiraan anak tersebut, Devi Chrisnatalia, Brand Manager Ready to Drink RTD Wings Group Indonesia mengatakan, pihaknya meluncurkan kampanye “Anak Indonesia Anak Gembira” di momen Hari Anak Nasional 2022. Pada kampanye ini, akan ada serangkaian kegiatan untuk anak Sekolah Dasar di beberapa daerah di Indonesia untuk memperkenalkan permainan khas Indonesia seperti Gobak Sodor dan Engklek pada anak-anak. Kegiatan ini akan dimulai pada Agustus hingga Desember 2022. "Melalui kampanye ini, kami ingin mendukung anak Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang dengan gembira, salah satunya dengan menikmati banyak waktu untuk bermain," ujarnya. Di tengah kemajuan teknologi, permainan masa kecil bukan jadi hal yang familiar untuk anak-anak saat ini. Padahal, bermain permainan lokal khas Indonesia ini memberi banyak manfaat, dimana mereka akan bergerak, bekerjasama, hingga belajar membangun strategi. Kami juga ingin mendukung orang tua agar dapat memperkenalkan permainan lokal khas Indonesia untuk anak mereka, supaya generasi penerus bangsa ini bisa bermain sekaligus menikmati pertumbuhannya dengan bahagia,” pungkas ada salahnya memberi mainan boneka pada anak lelaki.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Permainantradisional gasing mengajarkan kita tentang ketuhanan, keseimbangan dan harmoni dalam hidup, sambil mempererat toleransi serta meningkatkan kekuatan fisik. Namun kini di mana gasing
Anak-anak bermain permainan tradisional di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu 13/11/2022. Festival ini digelar untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada anak sekaligus menguji ketangkasan di tengah gempuran gawai teknologi. S. Nugroho Jakarta - Permainan tradisional adalah jenis permainan zaman dahulu yang konsepnya bisa dibilang sederhana. Disebut tradisional karena pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan makin lama hilang dari pusaran penggunanya. 9 Cara Alami Menghilangkan Mata Panda, Efektif dan Mudah Diterapkan Macam-Macam Tipe Kepribadian dalam MBTI Lirik Lagu Padam Padam - Kylie Minogue Padahal, permainan tradisional tersebut selain menyenangkan juga bisa sekaligus menjadi sarana aktivitas fisik. Tak hanya itu, permainan tradisional juga bisa melatih kekompakan, kebersamaan, gotong royong, hingga saling menghargai. Maka itu, penting bagi siapa saja untuk turut melestarikan permainan tradisional, terutama bagi para pelajar. Siswa bisa turut melestarikan permainan tradisional ini dengan cara memainkannya di sela-sela waktu istirahat sekolah ataupun di hari libur bersama teman-teman. Ada banyak permainan tradisional yang bisa dimainkan. Bahkan, ada beberapa permainan tradisional yang baik untuk kesehatan fisik. Apa saja ya kira-kira? Yuk, simak artikel di bawah ini! Berikut ini macam-macam permainan tradisional yang baik untuk kesehatan fisik, dilansir dari Kamis 8/6/2023.Berita video menariknya bermain hoki es memakai sepatu boots tradisional di St. Petersburg, SodorGobag sodor adalah satu di antara permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Gobag sodor juga dikenal dengan nama galasin di Jakarta. Permainan ini simpel, terdapat dua kelompok pemain. Kelompok yang satu bertugas menjaga kelompok lawan agar tidak bisa lolos ke garis belakang. Sedangkan kelompok yang satu lagi bertugas melewati adangan kelompok penjaga. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari permainan gobag sodor. Beberapa di antaranya sebagai sarana olahraga dan aktivitas fisik, melatih bertanggung jawab pada diri maupun kelompoknya, melatih kedisiplinan, belajar bekerja sama dengan orang lain, serta sebagai atau yang dikenal juga dengan dampu merupakan satu di antara jenis permainan tradisional yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Pemain hanya perlu melempar trengkal/gacoan yang terbuat dari pecahan genting ke dalam area engklek dan melompati setiap kotak tanpa menyentuh area kotak yang terdapat gacoan. Dengan bermain engklek, kita bisa melatih ketangkasan dan kelincahan karena pemain diwajibkan untuk melompati kotak-kotak yang ada pada area merupakan satu di antara permainan rakyat yang unik dan menyenangkan. Meski terlihat sederhana, permainan ini sejatinya memerlukan keterampilan mumpuni dalam menjaga keseimbangan tubuh. Selain itu, kecepatan dan ketepatan menjadi kunci dalam permainan ini. Egrang baik untuk melatih keseimbangan dan ketangkasan tubuh adalah satu di antara permainan tradisional berkelompok yang membutuhkan ketangkasan, kecepatan berlari, dan strategi yang andal. Permainan ini baik digunakan untuk berolahraga. Hal ini disebabkan karena setiap pemain harus berlari untuk menjaga benteng dan menangkap lawan. Tujuan utama dari permainan benteng ini adalah menyerang dan mengambil alih "benteng/markas" TaliLompat tali umumnya lebih banyak dimainkan oleh anak perempuan karena memiliki kelenturan badan ketimbang anak laki-laki. Walau seperti itu, tak jarang anak laki-laki yang turut memainkan lompat tali ini. Sebelum dimulai, para pemain bisa melakukan hompimpa terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang memegang tali dan siapa yang bermain. Dua orang yang kalah diharuskan untuk memegang ujung tali dan pemenangnya melompatinya sampai tidak menyentuh tali itu. Jika dalam lompatan terkena atau menyentuh tali maka akan diganti oleh pemegang tali hingga bergantian terus-menerus. Sumber Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini. Penelitianini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa board games berbasis permainan tradisional egrang batok untuk siswa Sekolah Dasar pada pembelajaran matematika materi aproksimasi di kelas IV SD Negeri Sukadana Kabupaten Musi sangat jarang sekali guru menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran, padahal menurit (Kurniati CIREBON, - Anak-anak di kota besar sudah jarang memainkan permainan tradisional, padahal dalam sejumlah permainan itu terkandung prinsip-prinsip olahraga. Oleh sebab itu, permainan dan olahraga tradisional itu perlu dikenalkan kembali dan Asisten Deputi Bidang Olahraga dan Rekreasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Bambang Laksono, Senin 26/4/2010, Indonesia kaya akan permainan tradisional yang mengandung unsur olehraga. Namun, olahraga tradisional itu mulai jarang dimainkan lagi, terutama pada anak-anak dan masyarakat di ada 180 olahraga tradisional yang berasal dari bentuk permainan tradisional yang telah dicatat, dan coba dipopulerkan lagi. Saat ini, pemerintah telah membakukan 11 jenis olahraga tradisional yang berasal dari permainan tradisional. Diantaranya, hadangan galasin, dagongan dorong bambu, egrang, terompah panjang, pato lele, benteng, dan tarik tambang."Namun, tidak semua permainan tradisional itu bisa disebut olahraga tradisional. Hanya yang mengandung unsur olahraga, seperti gerakan lari, dan kekuatan otot, itu yang bisa disebut olahraga tradisional," kata Bambang, di sela-sela acara sosialisasi olahraga tradisional 2010, di Stadion Ranggajati, Kabupaten tiap daerah di Indonesia banyak olahraga tradisional, tapi kini mulai ditinggalkan, bahkan ada yang punah. Jenis dan bentuk permainannya ada yang menyerupai, tetapi namanya berbeda-beda. Dalam sosialisasi yang melibatkan 500 siswa-siswi SMP se-Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dan Majalengka itu, para peserta terlihat antusias. Ada empat permainan yang dipraktikan dan dilombakan, yaitu egrang, terompah panjang, hadangan, dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cirebon, Sukanda mengatakan, agar lestari dan tidak punah, promosi olahraga tradisonal akan terus dilakukan, baik kepada anak-anak, ibu-ibu, dan instansi pemerintah. Pengenalan difokuskan melalui dunia pendidikan kepada anak-anak. Sebab, banyak anak-anak sekarang yang tak tahu dan pernah memainkan permainan tradisional."Bahkan jika memungkinkan, olahraga tradisional bisa dipertandingkan dalam pekan olahraga dan seni tingkat pelajar. Jika memungkinkan, setelah dikaji oleh para pakar olahraga, olahraga tradisional bisa dimasukkan dalam PON atau pekan olah raga daerah," tambah Sukanda. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Untukanak - anak yang lahir pada tahun 2000an mungkin sudah kurang untuk mengetahui dan memainkan permainan - permainan tradisional. Karena zaman sekarang sudah jarang anak - anak yang memainkannya, apalagi untuk di daerah perkotaan sudah jarang sekali terlihat ada yang memainkannya. Karena di daerah perkotaan lahan kosong itu sudah sangat jarang, dijadikan untuk perkantoran, [] Jakarta - Salah satu faktor punahnya permainan tradisional adalah karena faktor orang tua. Pemerhati Permainan Tradisional dan Pendiri Gudang Dolanan Indonesia, Endi Aras mengatakan terputusnya komunikasi antara orangtua dan anak dapat mempercepat punahnya permainan tradisional Indonesia. "Orang tua tidak memberitahukan adanya permainan tradisional, seperti engklek dan lainnya," ujar Endi dalam talkshow Festival Bermain Anak di Aula Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu, 9 September lain yang menghambat eksistensi permainan tradisional Indonesia adalah semakin berkurangnya lapangan. "Kalau dulu lapangan buat bermain masih luas," kata dia yang mengacu kepada lahan bermain di kawasan kota. Baca Permainan Tradisional Ajarkan Gotong Royong dan Melatih FisikLalu faktor terakhir adalah masuknya berbagai jenis permainan modern. Seiring perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi, permainan tradisional seperti petak umpet, egrang, conglak, lompat tali, gangsing, engklek, cublak-cublak suweng, kelereng dan lainnya sudah jarang dimainkan anak-anak masa kini."Permainan modern memberikan kemudahan," menambahkan, saat ini Indonesia memiliki sekitar jenis permainan tradisional yang persebarannya meliputi seluruh nusantara. Keberadaannya semakin hari terancam punah karena sudah banyak ditinggal oleh masyarakat Indonesia akibat perkembangan permainan tradisional merupakan kekayaan budaya lokal. permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu ini, kebanyakan dilakukan dengan cara kelompok. Psikolog anak Yulita Patricia Semet mengatakan, melakukan permainan tradisional dapat melatih kognitif atau kemampuan daya pikir akal anak, melatih kesabaran, ketelitian dan kreatifitas. "Juga mendukung perkembangan fisik dan sensorisnya. Baca Baru 700 dari Permainan Anak Indonesia yang TeridentifikasiIklan Yulita mengatakan banyak permainan tradisional Indonesia yang cara bermainnya langsung bersentuhan dengan tanah atau rumput. Seperti bermain egrang, dimana seseorang tidak menggunakan sendal saat bermainnya. Untuk bertahan dalam permainan egrang pun tubuh dan mental si anak dilatih untuk menjaga keseimbangan agar tetap berada di atas batok. "Fisik dan pola pikirnya juga bermain," kata yang dipublikasikan oleh Journal of Pediatrics, dimotori oleh Seattle Children’s Research Institute 2011, mengungkapkan bahwa anak-anak yang menghabiskan banyak waktu dengan bermain dengan bermain video games mempunyai dampak negatif seperti; masalah interaksi sosial; kemampuan komunikasi; penurunan sikap empati; gangguan kecakapan motorik dan gangguan kesehatan. AFRILIA SURYANIS

Permainan bola kasti merupakan permainan tradisional yang saat ini jarang terlihat lagi dimainkan oleh anak-anak. Untuk memasyarakatkan kembali olah raga permainan ini, khususnya kepada anak-anak madrasah, kali ini dipertandingkan di classmeeting ini. Sebagai wujud kepedulian kita terhadap budaya bangsa," ujarnya.

Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, sehingga masing-masing daerah memiliki kekhasan masing-masing, mulai dari pakaian tradisional, rumah adat, makanan khas, termasuk permainan tradisional. Dalam permainan yang menyenangkan, anak dapat mengungkapkan imajinasinya dengan bebas. Dengan demikian, kegiatan bermain dapat dijadikan sarana dalam mengembangkan kreativitas anak. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, permainan tradisional kini sudah jarang sekali ditemukan. Semua tergantikan dengan permainan games yang ada di gadget. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus terus melestarikan permainan tradisional agar keberadaannya tidak hilang begitu saja. Baca juga Permainan Tradisional Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Nilainya Berikut ini macam-macam permainan tradisional dari Indonesia Gasing Permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama. Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, gasing saat dibuat lebih modern dan lebih menarik lagi dengan tampilan yang elegan. Gatrik Shutterstock/Dhafi-kk Gatrik, permainan tradisional asal Jawa Barat Permainan tradisional gatrik adalah permainan yang menggunakan dua batang bambu. Sebelumnya, dua batang bambu diiris tipis dengan panjang yang berbeda. Bambu satu berukuran kurang lebih 30 sentimeter dan bambu yang lain berukuran kira-kira 15 sentimeter. Selain dua batang bambu, dalam permainan gatrik juga dibutuhkan dua buah batu bata. Batu bata ini digunakan sebagai penopang bambu yang berukuran lebih pendek. Untuk bermain gatrik, kumpulkan teman-teman dengan jumlah genap, setidaknya 6 sampai 8 anak. Jumlah ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Aturan bermain gatrik sangat mudah dan sederhana. Dua kelompok masing-masing memiliki tugas. Kelompok 1 bertugas melempar bambu, sedangkan kelompok yang lain bertugas menangkap bambu. Jika bambu berhasil ditangkap oleh lawan main, itu artinya pemain bisa bertukar posisi. Menang atau kalah dalam permainan gatrik, ditentukan dengan jumlah poin. Bagi kelompok yang memiliki banyak poin, itulah yang menang. Baca juga Mengenal Permainan Tradisional Gobak Sodor Engklek Ilustrasi permainan tradisional Engklek atau gacok merupakan permainan tradisional di Indonesia yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Gacok dapat berupa batu atau keramik yang besarnya berkisar 5-7 cm atau lebih, yang dibuat pipih dan tidak tajam. Aturan dalam permainan ini yaitu batasi lokasi bermain dengan garis kotak-kotak menggunakan kapur atau batu bata. Buat enam kotak dari atas ke bawah. Pada kotak kelima, buat lagi kotak kanan dan kiri sehingga membentuk seperti huruf T. Pemain boleh dua orang atau lebih. Pemain harus melempar batu dari kotak terdekat atau kotak pertama. Jika batu tidak meleset, pemain boleh melanjutkan dengan melangkahi kotak pertama sambil jinjit satu kaki. Siapa yang sampai ke kotak akhir terlebih dahulu, adalah pemenangnya. Egrang JULIUS Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan olahraga balap lari dengan egrang. Ini salah satu nomor dalam olahraga tradisional di Kulon Progo. Olahraga ini awalnya diperkenalkan lewat pelajaran ekstra sekolah sekian lama lantas sekarang dipertandingkan secara terbuka antar sekolah. Egrang adalah permainan tradisional yang awalnya populer di daerah Jawa Barat. Itulah sebabnya permainan ini menjadi permainan tradisional khas Jawa Barat daerah Sunda. Karena seru dan menarik, permainan tradisional egrang kemudian banyak diminati oleh masyarakat dari daerah-daerah lain di Jawa. Bermain egrang menggunakan sepasang bambu, lalu dibuat tumpuan sebagai alas kaki. Oleh sebab itu, anak-anak boleh meminta bantuan orang dewasa dulu untuk membuatnya. Bagian tersulit dalam permainan egrang adalah menjaga keseimbangan tubuh. Untuk itu, pemain egrang perlu berlatih dengan sabar dan tekun. Baca juga Perahu Jong, Permainan Tradisional asal Riau Gundu SHUTTERSTOCK Ilustrasi anak bermain. Bermain kelereng sering juga disebut dengan permainan gundu atau guli. Di daerah Jawa, permainan ini disebut bermain nekeran, di Palembang disebut ekar, dan di Banjar disebut cracker. Permainan ini banyak diminati oleh anak laki-laki, tetapi kadang anak perempuan ikut bermain dalam permainan ini adalah buatlah sebuah lingkaran dan letakkan semua kelereng dalam lingkaran. Secara bergiliran, pemain harus membidik kelereng dari luar lingkaran. Kelereng hasil bidikan yang keluar dari lingkaran akan menjadi milik pemain. Syaratnya, kelereng yang digunakan untuk membidik tidak boleh berhenti dalam lingkaran Layangan Ilustrasi permainan tradisional, layang-layang Permainan tradisional ini populer di kalangan anak laki-laki. Layangan mempunyai nama lain, seperti layang-layang atau wau. Layangan merupakan lembaran tipis berkerangka yang diterbangkan oleh pemainnya ke udara di area yang lapang. Untuk mengendalikan layangan, ada seutas benang yang dipegang pemain. Permainan permainan tradisional ini memanfaatkan kekuatan angin untuk menerbangkannya sehingga umumnya dimainkan saat musim kemarau, di mana angin berembus cukup kencang. Selain sebagai permainan anak-anak, layang-layang dipakai dalam acara ritual tertentu, biasanya berkaitan dengan budaya pertanian. Di beberapa daerah, layang-layang dipakai sebagai alat bantu memancing dan menjerat kelelawar. Permainan permainan tradisional layangan minimal dimainkan oleh dua orang dan semakin banyak, akan semakin seru. Baca juga Nilai-Nilai pada Permainan Tradisional dan Cara Melestarikannya Kucing-Kucingan Ramdani Permainan tradisional kucing-kucingan Permainan kucing-kucingan merupakan permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus. Cara bermain permainan ini yaitu dipilih dua orang, di mana satu orang menjadi kucing dan satu orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. Permainan ini sangat seru jika dimainkan dengan banyak orang. Permainan kucing-kucingan ini juga tidak mengenal batasan usia karena bisa dimainkan oleh siapa pun. Congklak Ilustrasi permainan congklak Permainan yang dimainkan dua orang ini cukup populer di tanah Jawa. Orang Jawa menyebutnya dengan bermain dakon, sedangkan warga Sumatera menamainya congklak. Permainan ini disebut dentuman di Lampung dan mokaotan di Sulawesi. Permainan ini menggunakan papan kayu yang diberi lubang sesuai kebutuhan. Biji congklak bisa berupa biji-bijian atau kerikil kecil. Jumlah biji-bijian congklak beragam, sesuai kebutuhan permainan. Dua baris lubang pada papan congklak berjumlah 14 dengan masing-masing pemain punya 7 lubang. Satu lubang berisi 4 biji congklak. Ada dua lubang besar di bagian ujung papan untuk menyimpang biji yang tersisa. Baca juga Permainan Rangku Alu Asal-usul dan Cara Bermainnya Aturan dalam permainan congklak adalah pemain pertama membagikan biji dari satu lubang ke lubang lain, termasuk milik lawan. Jika biji terakhir berakhir di lubang yang masih ada biji congklak, biji tersebut diambil dan disebarkan kembali pada lubang lainnya. Namun jika biji terakhir jatuh pada lubang yang kosong, pemain dianggap "mati" atau berhenti sejenak. Giliran pemain lawan melakukan hal yang sama sampai ia berhenti pada lubang yang tak ada bijinya. Lompat Tali Freepikcom/Freepik Ilustrasi permainan lompat tali Permainan tradisional lompat tali biasanya digemari oleh anak perempuan. Sebelum bermain lompat tali, siapkan karet gelang yang disambung satu per satu hingga menjadi panjang dan ujung karet masing-masing diikat. Permainan permainan tradisional ini biasanya dimainkan lebih dari dua orang karena untuk memegang tali dibutuhkan dua orang. Namun, jika kekurangan pemain atau tali tidak ingin dipegang, tali bisa diikatkan ke tiang atau pohon. Cara memainkan permainan tradisional ini dimulai dengan posisi tali paling rendah. Para pemain melompati tali tersebut. Jika sudah berhasil tali dinaikkan lebih tinggi hingga sejengkal diatas kepala. Jika tidak bisa melompati pada ketinggian diatas kepala maka pemain harus mengulang dari posisi paling rendah mengulang dari awal. Baca juga Bola Kasti Sejarah, Aturan Permainan, dan Ukuran Lapangannya Petak Umpet Ilustrasi petak umpet Petak umpet merupakan permainan tradisional yang sangat sederhana karena tidak menggunakan alat bantu. Petak umpet semakin seru jika dimainkan oleh banyak orang. Cara bermain petak umpet dimulai dengan salah seorang yang menutup mata dan yang lainnya bersembunyi. Pemain yang “jaga” akan menghitung sampai jumlah bilangan tertentu untuk memberi kesempatan pemain lain agar bersembunyi. Setelah waktu habis, pemain yang “jaga” akan mencari teman-temannya yang bersembunyi hingga semuanya ditemukan. Teman yang pertama kali ditemukan nantinya yang akan kebagian “jaga”. Jika semua sudah ditemukan, selanjutnya permainan pun berulang. Giliran yang “jaga” harus mencari teman yang sedang bersembunyi. Baca juga Olahraga Sepak Takraw Peraturan Permainan dan Tekniknya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

.
  • t280bxyqh5.pages.dev/685
  • t280bxyqh5.pages.dev/788
  • t280bxyqh5.pages.dev/285
  • t280bxyqh5.pages.dev/854
  • t280bxyqh5.pages.dev/485
  • t280bxyqh5.pages.dev/969
  • t280bxyqh5.pages.dev/325
  • t280bxyqh5.pages.dev/543
  • t280bxyqh5.pages.dev/690
  • t280bxyqh5.pages.dev/208
  • t280bxyqh5.pages.dev/812
  • t280bxyqh5.pages.dev/387
  • t280bxyqh5.pages.dev/278
  • t280bxyqh5.pages.dev/271
  • t280bxyqh5.pages.dev/248
  • permainan tradisional jarang dipertandingkan karena