24 Ketika Nabi Elia menuruti perintah TUHAN : "I WILL GO" Untuk pergi ke sungai Kerit.. Maka Tuhan telah menyediakan makanan yang ia perlukan, dengan cara yang tidak disangka oleh Nabi Elia. 25. Tuhan juga akan menuntun dengan ajaib setiap umat-Nya yang percaya dan menurut segala perintah-Nya. 26.
Mengapa Nabi Ilyas Lari Ke Sungai Kerit – Nabi Ilyas adalah salah satu nabi yang dikenal sepanjang masa. Ia dikenal sebagai orang yang saleh dan takut akan Tuhan. Ia adalah salah satu dari 12 nabi utama Kristen dan juga dikenal dalam Islam. Kisah tentang Nabi Ilyas berasal dari Perjanjian Baru di Alkitab. Alkitab menceritakan bahwa ia adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Nabi Ilyas menyampaikan pesan-Nya dengan tegas, tetapi tidak ada yang mendengarkan. Ia menyampaikan pesan-Nya tentang mengikuti Allah yang sejati dan meninggalkan jalan-jalan yang ditunjukkan oleh para pemimpin pada saat itu. Ketika orang-orang tidak mendengarkan pesan-Nya, Nabi Ilyas menjadi sangat marah dan frustrasi. Ia sangat marah karena orang-orang tidak mengikuti pesan-Nya. Ia merasa seolah-olah ia telah gagal dalam misinya untuk menyampaikan pesan-Nya. Ia pun memutuskan untuk lari ke Sungai Kerit untuk menghindari tekanan yang ia alami. Tidak ada yang tahu pasti mengapa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit. Namun, beberapa teori menyatakan bahwa ia lari karena ia takut akan kemarahan yang dihadapinya. Ia mungkin juga takut akan siksaan fisik yang mungkin ia alami jika ia tetap tinggal di tempat sebelumnya. Selain itu, ada beberapa teori lain yang menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari suatu bentuk perlindungan. Ia mungkin ingin menghindari konfrontasi dengan orang-orang yang tidak mengikuti pesan-Nya. Ia juga mungkin ingin mencari ketenangan di Sungai Kerit agar ia bisa memikirkan tentang kondisi yang sedang ia alami. Sebagian besar teori menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk menghindari konfrontasi dan kesulitan yang ia alami. Ia mungkin juga ingin mencari perlindungan dan ketenangan dari orang-orang yang tidak mengikuti pesan-Nya. Nabi Ilyas adalah seorang yang sangat saleh dan takut akan Tuhan, dan ia ingin menghormati dan menghormati pesan-Nya. Oleh karena itu, ia mencari tempat yang aman dan tenang untuk menyelesaikan masalah yang ia alami. Meskipun kita tidak tahu pasti mengapa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit, itu adalah bagian dari kisah yang sangat penting dalam sejarah Kristen. Nabi Ilyas adalah salah satu dari 12 nabi utama Kristen dan juga dikenal dalam Islam. Ia adalah contoh yang baik untuk semua orang untuk mengikuti pesan-Nya. Kisah ini juga menunjukkan bahwa kita semua membutuhkan tempat untuk melarikan diri dari masalah yang kita alami dalam hidup kita dan mencari perlindungan dan ketenangan dari Tuhan. Penjelasan Lengkap Mengapa Nabi Ilyas Lari Ke Sungai Kerit1. Nabi Ilyas adalah salah satu dari 12 nabi utama Kristen dan juga dikenal dalam Islam. 2. Ia diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. 3. Orang-orang tidak mendengarkan pesan-Nya, yang membuatnya marah dan frustrasi. 4. Ia lari ke Sungai Kerit untuk menghindari konfrontasi dan tekanan yang ia alami. 5. Beberapa teori menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari suatu bentuk perlindungan. 6. Ia ingin mencari ketenangan di Sungai Kerit agar ia bisa memikirkan tentang kondisi yang sedang ia Kisah Nabi Ilyas adalah contoh yang baik untuk semua orang untuk mengikuti pesan-Nya. Penjelasan Lengkap Mengapa Nabi Ilyas Lari Ke Sungai Kerit 1. Nabi Ilyas adalah salah satu dari 12 nabi utama Kristen dan juga dikenal dalam Islam. Nabi Ilyas adalah salah satu dari 12 nabi utama dalam agama Kristen dan juga dikenal dalam Islam. Nama lengkapnya adalah Elija yang berarti “Tuhan adalah Tuhanku”. Dia dikatakan sebagai salah satu orang yang paling dikuduskan oleh Allah. Kisah Nabi Ilyas banyak diceritakan dalam Alkitab. Dalam Alkitab, Nabi Ilyas dikatakan telah menunjukkan kepada rakyat Israel yang berdosa bahwa Tuhannya adalah Allah yang satu. Dia menentang pemuja berhala yang dilakukan oleh raja Ahab dan istrinya Jezebel dan menuntut mereka untuk berbalik kepada Tuhan. Setelah banyak menghadapi tantangan dan penolakan dari rakyat Israel, Nabi Ilyas akhirnya meninggalkan Israel dan berlari ke Sungai Kerit. Dia meninggalkan Israel karena dia merasa tertekan oleh tantangan yang dihadapinya. Dia juga merasa bahwa dia tidak lagi dapat mengubah hati rakyat Israel untuk berbalik kepada Tuhan. Di Sungai Kerit, Nabi Ilyas berdoa kepada Tuhan untuk membawanya dari tekanan yang dialaminya. Dia berharap bahwa Tuhan akan menyelamatkannya dan memberinya kekuatan untuk melanjutkan pekerjaannya. Setelah berdoa, Tuhan mengirim malaikat untuk memberinya makanan dan air yang diperlukan untuk memulihkan kekuatannya. Setelah beristirahat selama tiga hari, Nabi Ilyas melanjutkan pekerjaannya untuk mengajak rakyat Israel untuk berbalik kepada Tuhan. Dia bahkan menghadapi pemuja berhala yang dilakukan oleh raja Ahab dan istrinya Jezebel dan berhasil mengalahkan mereka. Kisah ini menunjukkan bahwa Nabi Ilyas adalah seorang nabi yang sangat kuat dan berani. Dia tidak putus asa di saat tekanan yang dialaminya, tetapi berlari ke Sungai Kerit untuk berdoa kepada Tuhan. Ini menunjukkan bahwa dia seorang yang percaya dan berharap bahwa Tuhan akan menyelamatkannya dan membantunya menyelesaikan pekerjaannya. Ini juga menunjukkan bahwa Nabi Ilyas adalah seorang yang tahan banting dan memiliki iman yang kuat. 2. Ia diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Nabi Ilyas merupakan salah satu nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Ia adalah nabi yang beriman dan taat kepada Allah. Ia juga merupakan nabi yang diutus untuk memerintahkan bangsa Israel untuk mengikuti hukum Allah. Kisah Nabi Ilyas bisa ditemukan dalam Alkitab dan telah diketahui selama ribuan tahun. Dalam cerita ini, Nabi Ilyas dipilih oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Tujuannya adalah untuk mengingatkan mereka tentang kewajiban mereka untuk menyembah Allah dan mengikuti hukum-Nya. Nabi Ilyas sangat berani dan tekun dalam menyampaikan pesan-Nya. Namun, ia menghadapi banyak hambatan. Bangsa Israel tidak mau mendengarkan pesan-Nya dan mengabaikannya. Mereka masih menyembah berhala dan mengabaikan kewajiban mereka untuk mengikuti hukum Allah. Karena itu, Nabi Ilyas menjadi frustrasi dan menjadi sangat marah. Ia pun curiga bahwa Allah tidak lagi peduli dengannya. Oleh karena itu, Nabi Ilyas pun akhirnya melarikan diri ke sungai Kerit. Ia berharap bahwa dengan bersembunyi di sungai tersebut, ia akan mendapat petunjuk dari Allah. Ternyata, Nabi Ilyas mendapat petunjuk dari Allah. Allah menyampaikan bahwa Ia bersyukur atas keberanian dan kesetiaan Nabi Ilyas. Ia juga memberikan berkat kepada Nabi Ilyas dan menyampaikan bahwa Ia masih mengutuk orang-orang yang tidak mengikuti hukum-Nya. Jadi, Nabi Ilyas melarikan diri ke sungai Kerit untuk mencari petunjuk dari Allah dan menemukan jawaban atas alasan yang mendorongnya untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Allah memberikan berkat kepada Nabi Ilyas karena keberanian dan kesetiaannya dalam menyampaikan pesan-Nya. 3. Orang-orang tidak mendengarkan pesan-Nya, yang membuatnya marah dan frustrasi. Nabi Ilyas adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah kepada umat manusia. Nabi Ilyas dikenal sebagai seorang pejuang yang berani dan keras kepala. Ia dikirim untuk menyampaikan pesan Allah kepada umat manusia. Nabi Ilyas berhasil menyebarkan pesannya ke seluruh wilayah yang ditugaskan kepadanya. Namun, orang-orang enggan mendengarkan pesan-Nya. Mereka tidak menghargai dan mempertahankan kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Ilyas. Ini membuatnya marah dan frustrasi. Marah dan frustrasi Nabi Ilyas terlihat dari aksinya untuk melarikan diri ke Sungai Kerit. Ia tidak tahan melihat bahwa usaha-usahanya gagal. Ia melarikan diri dari orang-orang yang tidak mendengarkan pesannya. Ia tidak ingin terus berdebat dengan mereka. Dengan melarikan diri ke Sungai Kerit, Nabi Ilyas ingin melarikan diri dari masalah yang ia hadapi. Ia ingin tenang dan memperbaiki perasaannya. Mengingat situasi saat itu, ini adalah cara yang tepat baginya untuk menghindari orang-orang yang tidak mendengarkan pesannya. Dengan melarikan diri ke Sungai Kerit, Nabi Ilyas juga berharap bisa mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan dan konflik yang ia hadapi. Ia berharap bisa menemukan petunjuk dan inspirasi untuk menyelesaikan masalahnya. Kesimpulannya, Nabi Ilyas melarikan diri ke Sungai Kerit karena ia marah dan frustrasi karena orang-orang tidak mendengarkan pesan-Nya. Ia ingin melarikan diri dari situasi yang ia hadapi. Ia juga berharap bisa mendapatkan jawaban dan petunjuk untuk menyelesaikan masalahnya. 4. Ia lari ke Sungai Kerit untuk menghindari konfrontasi dan tekanan yang ia alami. Nabi Ilyas atau Elia adalah salah satu nabi yang tertulis dalam Alkitab. Ia dikenal sebagai seorang yang sangat berani dan dikagumi oleh banyak orang. Namun, terkadang ia juga harus berjuang melawan beberapa tekanan dan konfrontasi. Nabi Ilyas sendiri adalah seorang nabi Tuhan yang berjuang melawan kesesatan di Israel. Ia berjuang melawan raja Ahab dan istrinya, Ratu Isebel, yang menyembah berhala dan memaksa orang-orang di Israel untuk melakukan hal yang sama. Karena tekanan yang ia alami, ia akhirnya memutuskan untuk melarikan diri dan bersembunyi di Sungai Kerit. Konfrontasi dan tekanan yang ia alami datang dari banyak sumber. Pertama, ia harus berjuang melawan Ratu Isebel, yang telah memerintahkan semua orang di Israel untuk menyembah berhala. Kedua, ia juga harus berjuang melawan orang-orang yang menentang pendapatnya tentang berhala. Ketiga, ia juga harus berjuang melawan para pemimpin agama yang berusaha untuk mempertanyakan kebenaran dari ajaran-ajarannya. Karena semua hal tersebut, ia akhirnya memutuskan untuk lari ke Sungai Kerit untuk menghindari konfrontasi dan tekanan yang ia alami. Di sini, ia dapat berlindung dari semua tekanan yang ia alami dan menikmati kebebasan, tanpa harus khawatir tentang siapa pun yang dapat mengancamnya. Di sini ia juga dapat memikirkan bagaimana ia dapat mengatasi semua masalah yang ia hadapi. Nabi Ilyas yang lari ke Sungai Kerit merupakan contoh nyata tentang bagaimana seseorang dapat berjuang melawan tekanan dan konfrontasi dalam kehidupan. Ia menunjukkan bahwa kita dapat melewati masalah dengan tetap bersikap tegar dan berjuang melawan semua tekanan dan konfrontasi yang ada. 5. Beberapa teori menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari suatu bentuk perlindungan. Ilyas adalah seorang nabi yang dikirim ke Israel untuk memperingatkan rakyatnya tentang tindakan salah mereka dan melawan pemujaan berhala. Dia dianggap sebagai seorang pemberontak dan dikirim ke Sungai Kerit untuk bersembunyi dari para pengejarnya. Penggunaan istilah “Kerit†dalam Alkitab adalah sebuah lokasi yang memiliki arti khusus, dan dapat berarti “sungai†atau “tanah kecilâ€. Beberapa teori menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari suatu bentuk perlindungan. Ia bersembunyi di sana dari para pengejarnya yang ingin membunuhnya. Namun, ada juga teori lain yang menyebutkan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mendapatkan ketenangan dan untuk menyembuhkan luka-luka yang ia derita. Ia mungkin mencari suatu tempat yang tenang di tepi sungai, di mana ia bisa menghabiskan waktu untuk bermeditasi dan berdoa. Ketika Nabi Ilyas bersembunyi di Sungai Kerit, ia juga dapat mencari perlindungan dari angin, hujan, dan suhu yang ekstrem. Ia juga dapat mencari makanan dan minuman yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Di Sungai Kerit, ia juga dapat menemukan teman-teman baik dan orang-orang yang mungkin dapat membantunya dalam penyembuhan. Kemudian, ada juga teori lain yang menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari ketenangan. Ia ingin mendapatkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan mencari jawaban atas pertanyaan yang pernah ia ajukan. Tempat ini juga mungkin menjadi tempat bagi Nabi Ilyas untuk melarikan diri dari dunia luar dan menyembuhkan luka-luka yang ia derita. Kesimpulannya, ada beberapa teori yang menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari suatu bentuk perlindungan. Tempat ini juga mungkin menjadi tempat bagi Nabi Ilyas untuk mendapatkan ketenangan dan pemahaman tentang dirinya sendiri, serta menyembuhkan luka-luka yang ia derita. Tempat ini juga menyediakan perlindungan bagi Nabi Ilyas dari angin, hujan, dan suhu yang ekstrem, dan memungkinkannya untuk menemukan makanan dan minuman yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. 6. Ia ingin mencari ketenangan di Sungai Kerit agar ia bisa memikirkan tentang kondisi yang sedang ia alami. Nabi Ilyas adalah salah satu nabi yang diutus ke Bani Israil untuk menyampaikan firman Allah. Ia adalah salah satu dari sedikit nabi yang Allah beri kemuliaan untuk meninggalkan dunia fisik dan hidup di alam yang lebih tinggi. Nabi Ilyas terlibat dalam konflik dengan raja Bani Israil, Ahab dan istrinya, Jezebel. Mereka berdua menyebarkan ajaran sesat dan mengingkari perintah Allah. Mereka menganiaya para penganut agama Allah dan mengabaikan perintah-Nya. Karena keteguhan Nabi Ilyas dalam menegakkan hukum Allah dan menolak ajaran sesat, raja Ahab dan istrinya, Jezebel, mengancam untuk membunuhnya. Sebagai respon terhadap ancaman ini, Nabi Ilyas melarikan diri dan berlari menuju Sungai Kerit. Ada beberapa alasan mengapa Nabi Ilyas melarikan diri dan berlari ke Sungai Kerit. Pertama, ia mencari perlindungan di sana. Sungai Kerit merupakan tempat yang aman dimana ia dapat menghindari ancaman raja Ahab dan Jezebel. Kedua, ia ingin meminta pertolongan kepada Allah. Nabi Ilyas tahu bahwa hanya Allah yang dapat menyelamatkannya dari situasi yang ia hadapi. Maka ia berlari ke Sungai Kerit untuk meminta pertolongan. Ketiga, ia ingin melakukan puasa. Puasa adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat dan pengabdian kepada Allah. Nabi Ilyas percaya bahwa puasa adalah cara yang efektif untuk menarik kemurahan Allah. Keempat, ia ingin meminta petunjuk dari Allah. Nabi Ilyas tahu bahwa ia perlu berdoa kepada Allah untuk mencari pencerahan. Kelima, ia ingin melarikan diri dari konflik dengan raja Ahab dan istrinya, Jezebel. Ia tahu bahwa ia tidak dapat menghentikan mereka, jadi ia memutuskan untuk melarikan diri dan berlari menuju Sungai Kerit. Keenam, ia ingin mencari ketenangan di Sungai Kerit agar ia bisa memikirkan tentang kondisi yang sedang ia alami. Di Sungai Kerit, ia dapat merenungkan situasi yang ia hadapi dan berpikir tentang cara terbaik untuk menghadapi masalah ini. Itulah mengapa Nabi Ilyas melarikan diri dan berlari ke Sungai Kerit. Melalui perjalanannya, ia dapat menemukan perlindungan, meminta pertolongan, melakukan puasa, meminta petunjuk, dan mencari ketenangan dalam situasi yang ia hadapi. 7. Kisah Nabi Ilyas adalah contoh yang baik untuk semua orang untuk mengikuti pesan-Nya. Kisah Nabi Ilyas adalah kisah yang sangat menarik tentang seorang tokoh dalam Alkitab yang dikenal sebagai Nabi Ilyas. Kisah Nabi Ilyas berasal dari Perjanjian Lama. Kisah ini menceritakan tentang bagaimana Nabi Ilyas berjuang melawan kuasa-kuasa dunia yang salah dan melawan Allah. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya yang benar dan bahwa kita semua harus mengikuti perintah-Nya. Mengapa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit? Kisah ini dimulai ketika Nabi Ilyas mendapat perintah dari Allah untuk berbicara kepada raja Yerobeam dan menyuruhnya untuk meninggalkan penyembahan berhala dan menyembah Allah saja. Nabi Ilyas menghadapi banyak tekanan untuk menuruti perintah raja Yerobeam dan tidak menyampaikan perintah Allah. Ketika Nabi Ilyas mendengar bahwa raja Yerobeam telah mengutus pasukannya untuk membunuhnya, ia lari ke Sungai Kerit. Nabi Ilyas melarikan diri ke Sungai Kerit karena ia takut. Ia takut akan konsekuensi yang akan ia hadapi jika ia tetap menyampaikan pesan Allah. Ia tahu bahwa raja Yerobeam akan menyiksanya jika ia tetap menyampaikan pesan Allah. Di Sungai Kerit, Nabi Ilyas mendapat perlindungan yang sesungguhnya dari Allah. Allah memberikan makanan dan air kepada Nabi Ilyas dan memberikannya perlindungan dari musuh-musuhnya. Inilah cara Allah memberikan semangat kepada Nabi Ilyas untuk menyampaikan pesan-Nya. Ketika Nabi Ilyas kembali dari Sungai Kerit, ia kembali untuk menyampaikan pesan Allah. Ia menghadapi raja Yerobeam dan menyampaikan pesan Allah dengan tegas. Nabi Ilyas berkata kepada raja Yerobeam, “Sesungguhnya Allah menyuruhmu meninggalkan penyembahan berhala dan menyembah Allah Kisah Nabi Ilyas adalah contoh yang baik untuk semua orang untuk mengikuti pesan-Nya. Ini menunjukkan bahwa kita harus mematuhi perintah Allah dan tidak takut akan konsekuensi yang mungkin kita hadapi. Nabi Ilyas menunjukkan bahwa kita harus percaya dan yakin pada Allah, dan bersedia untuk mengikuti perintah-Nya. Kisah Nabi Ilyas adalah contoh yang baik bagi kita untuk tidak takut akan konsekuensi yang mungkin kita hadapi jika kita mengikuti pesan Allah. Ketika kita mengikuti pesan-Nya, kita akan mendapat perlindungan dan pertolongan dari Allah. Kita juga akan mendapat kekuatan untuk menghadapi segala kesulitan yang mungkin kita hadapi. Kisah Nabi Ilyas adalah contoh yang baik untuk semua orang untuk mengikuti pesan-Nya. Ini menunjukkan bahwa kita harus menghormati dan mematuhi perintah Allah. Kita harus bersedia untuk mengikuti perintah-Nya meskipun kita takut akan konsekuensi yang mungkin kita hadapi. Kita harus percaya dan yakin bahwa Allah akan memberikan perlindungan dan pertolongan kepada kita jika kita mengikuti pesan-Nya.
Allahmengabulkan doa Nabi Ilyas, dan anak dari Wanita tua itu pun kembali hidup sehingga bisa memakan apa yang dibawakan ibunya. Berlari Kencang Mendahului Kereta Milik Raja Arab; Ketika Nabi Ilyas mendapat serangan dan dikejar dari kaum Bani Israil, Nabi Ilyas lari sangat kencang hingga dapat mendahului kencangnya kereta milik Raja Arab.
Sejarah Islam penuh dengan kisah-kisah menarik yang mengajarkan berbagai pelajaran berharga. Salah satu kisah menarik tersebut adalah mengenai Nabi Ilyas yang lari ke Sungai Kerit. Nabi Ilyas adalah salah satu nabi Allah SWT yang diutus untuk menyebarkan agama Islam. Namun, mengapa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit? Berikut penjelasannya. Pertemuan Nabi Ilyas dengan Raja Ahab Kisah Nabi Ilyas bermula ketika ia diutus untuk menemui Raja Ahab. Raja Ahab adalah seorang penguasa yang zalim dan tidak mengindahkan perintah Allah SWT. Nabi Ilyas diperintahkan oleh Allah SWT untuk menegur Raja Ahab dan mengajaknya kembali ke jalan yang benar. Namun, Raja Ahab tidak menerima nasehat Nabi Ilyas dan malah marah serta memerintahkan untuk membunuhnya. Karena itu, Nabi Ilyas pun terpaksa melarikan diri demi menyelamatkan nyawanya. Lari ke Sungai Kerit Setelah melarikan diri dari Raja Ahab, Nabi Ilyas berlari menuju Sungai Kerit. Sungai Kerit adalah sebuah sungai kecil yang terletak di tengah-tengah padang pasir. Nabi Ilyas memilih untuk bersembunyi di sana karena tahu bahwa tidak banyak orang yang akan mencarinya di sana. Selama berada di Sungai Kerit, Nabi Ilyas hidup dengan sangat sederhana. Ia hanya makan roti dan minum air dari sungai tersebut. Namun, Allah SWT senantiasa melindungi Nabi Ilyas dan memberinya kekuatan untuk bertahan hidup di tengah-tengah padang pasir yang gersang. Keajaiban Sungai Kerit Selama berada di Sungai Kerit, Nabi Ilyas mengalami sebuah keajaiban yang luar biasa. Meskipun sungai tersebut hanya memiliki sedikit air, namun air tersebut tidak pernah habis dan selalu mengalir sepanjang waktu. Menurut legenda, air sungai tersebut berasal dari mata air yang dikaruniai oleh Allah SWT sebagai tanda keajaiban. Air tersebut dapat membuat orang yang meminumnya menjadi sehat dan panjang umur. Mengajarkan Kepada Manusia untuk Bertahan Hidup Kisah Nabi Ilyas yang lari ke Sungai Kerit mengajarkan kepada manusia untuk selalu berusaha bertahan hidup di tengah-tengah kesulitan dan tantangan. Seperti halnya Nabi Ilyas yang hidup dengan sangat sederhana di tengah-tengah padang pasir yang gersang, manusia juga harus memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di tengah-tengah situasi yang sulit. Selain itu, kisah ini juga mengajarkan kepada manusia untuk selalu mengandalkan Allah SWT dalam setiap situasi dan kondisi. Seperti halnya Nabi Ilyas yang selalu diberikan perlindungan dan kekuatan oleh Allah SWT selama berada di Sungai Kerit. Kesimpulan Kisah Nabi Ilyas yang lari ke Sungai Kerit adalah salah satu kisah menarik dalam sejarah Islam yang mengajarkan berbagai pelajaran berharga. Kisah ini mengajarkan kepada manusia untuk selalu berusaha bertahan hidup di tengah-tengah kesulitan dan tantangan, serta selalu mengandalkan Allah SWT dalam setiap situasi dan kondisi. 2023-01-20
1Raja-raja 17:5-6 Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. Karena Elia menuruti firman Tuhan, hidupnya dipelihara.
Elia Di Tepi Sungai Kerit – Setelah zaman Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, telah datang seorang nabi baru yang diutus Allah, bernama Elia atau Ilyas. Elia tinggal di tanah Israel ketika negara itu diperintah oleh seorang raja yang sangat jahat. Nama raja jahat itu adalah Ahab. Raja Ahab memerintahkan orang Israel untuk menyembah berhala dan dewa. Dia mungkin adalah raja terburuk di Israel. Kejahatan Raja Ahab membuat Tuhan Yang Mahakuasa murka. Tuhan menyuruh nabi Elia untuk menemui Raja Ahab dan berkata, “Tidak akan ada embun atau sedikit hujan selama dua atau tiga tahun, kecuali Aku berkata demikian.” Setelah itu, Tuhan berkata kepada nabi Elia, “Pergilah ke sungai Kerit, bersembunyilah di sana. Kamu bisa minum dari sungai, dan aku akan mengirim burung gagak untuk memberimu makan.” Elia Di Tepi Sungai Kerit Elia mematuhi perintah Tuhan dan pergi ke Sungai Kerit. Dia minum dari sungai, makan roti dan daging yang dibawakan burung gagak untuknya setiap pagi dan setiap sore. Selang beberapa waktu, sungai mengering karena kurang hujan. Tinjauan Teologis Integritas Elia Kemudian Tuhan berkata kepada nabi Elia, “Sekarang kamu harus pergi ke kota Sarafat dan tinggal di sana. Ada seorang janda yang akan memberimu makan.” Jadi Elias pergi ke Sarafat. Ketika Elias tiba di kota, dia melihat seorang janda sedang mengumpulkan kayu. Kemudian Elias pergi ke janda itu dan berkata, “Ibu, tolong beri saya air untuk diminum.” Ketika janda itu sedang mengambil air, Elia berseru, “Ibu, bawakan roti.” Janda itu menjawab, “Tolong, saya bersumpah saya tidak punya roti. Saya hanya punya segenggam tepung dalam mangkuk, dan sedikit minyak zaitun dalam botol. Saya memasak dengan sedikit bahan. Mengumpulkan kayu bakar agar anak saya dan saya bisa makan. . Ini makanan terakhir kita; setelah itu kita juga akan mati.” “Jangan khawatir, Bu!” kata Elias kepadanya. “Tolong ibu, masak untuk ibu dan anak ibu. Tapi pertama-tama buatlah roti dari tepung dan minyak dulu, bawakan untukku. Demi Tuhan, satu-satunya Tuhan yang layak disembah, katakan itu di mangkuk Aya. akan selalu ada tepung, dan akan selalu ada minyak di dalam botol sampai Tuhan mengirimkan hujan ke bumi.” Bersuka Dalam Firman Sang Raja Janda itu percaya apa yang dikatakan Elia. Dia pergi untuk melakukan apa yang dikatakan Elia. Dia membuat sepotong kecil roti dan memberikannya kepada Elias. Elia makan, janda itu membuat roti untuk dirinya dan putranya. Ada sedikit tepung dan sedikit minyak yang tersisa untuk membuat roti lagi keesokan harinya. Seperti yang Tuhan katakan melalui Elia, selalu ada tepung di dalam mangkuk, dan selalu ada minyak di dalam botol. Ketiganya memiliki persediaan makanan yang cukup selama kurang lebih 3 tahun selama musim kemarau panjang. Selang beberapa waktu anak laki-laki janda itu jatuh sakit dan meninggal. Janda itu memanggil Elia dan berkata, “Ya Tuhan, mengapa kamu melakukan ini padaku? Mengapa kamu datang untuk mengingatkan Tuhan akan dosaku sehingga anakku harus mati?” Elias mengangkat bocah itu, membawanya ke kamarnya. Nabi Elia membaringkan anak itu di tempat tidur, lalu berdoa dengan suara nyaring, “Ya Tuhan, Tuhanku, mengapa Anda membuat masalah ini untuk janda itu? Dia memberi saya roti dan sekarang Anda membunuh putranya!” Ringkasan I Raja Raja Gideon Halim Susanto. Tiga kali Nabi Elia menutupi tubuhnya di atas anak itu sambil berdoa, “Ya Tuhan, ya Tuhan, biarkan anak ini hidup!” Tuhan mendengar doa Elia; Anak itu mulai bernapas dan hidup kembali. Kemudian Elia membawa anak itu kepada ibunya dan berkata, “Ibu, ini anakmu! Dia hidup kembali!” Janda itu menjawab, “Sekarang kami tahu bahwa kamu adalah hamba Tuhan, dan kata-katamu benar dari Tuhan!” Elia dikenal sebagai nabi yang hebat dan berkuasa. Ia menjadi nabi di kerajaan utara Israel pada abad ke-9 SM. Nabi Elia hidup dengan penampilan yang unik, mulai dari pakaiannya, tempat tinggalnya, hingga ramalannya. Kekuatan Elia dapat dibuktikan dengan keberaniannya menghadapi Raja Ahab yang kejam dan jahat. Merujuk buku Farman Hidup 50 karangan Bambang Mulyo, Y PDT, Elia berani melawan Raja Ahab dan para nabi Baal. Dia juga secara terbuka mengejek kekuatan Baal. Elia adalah sosok yang diutus Yesus Kristus untuk menghukum Raja Ahab yang kejam dan jahat. Merujuk pada buku 100 Cerita Alkitab untuk Anak karya Igaria Siswanto 2021, pernah, Nabi Elia mendatangi Raja Ahab dan memperkenalkan diri. Dia mengatakan tidak akan hujan selama bertahun-tahun. Kisah Perjalanan Hidup Nabi Elia “Saya adalah hamba Tuhan yang tugasnya melayani Tuhan, Tuhan Israel. Saya tidak berbohong. Tidak akan ada hujan atau embun untuk beberapa tahun ke depan, sampai saya perintahkan hujan,” kata nabi Elia. Yesus tahu bahwa Raja Ahab akan sangat marah kepada Elia. Jadi, Tuhan menyembunyikan Elia di sisi timur Sungai Yordan dekat Sungai Kerit. Setiap hari Tuhan mengirimkan burung gagak yang membawakan makanan untuk Elia berupa roti dan daging. Seperti yang dikatakan Elia, tidak ada hujan di Israel selama tiga tahun. Di tengah kemarau panjang, Elia diutus Tuhan untuk pergi ke padang gurun. Seperti yang tertera dalam Alkitab ayat 1 Raja-raja 179 yaitu Nabi Ilyas As. Dan Kereta Api Berkuda elijah And The Chariots Of Fire “Siap, pergi ke Sarpat, yang merupakan bagian dari wilayah Sidon, dan tinggallah di sana. Kamu tahu, aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberimu makan.” Sesampainya di Sarafat, Elias bertemu dengan seorang janda miskin yang sedang menggali kayu. Elia meminta air, dan janda itu memberikannya. Kemudian, dia meminta sepotong roti. Janda itu menjawab bahwa dia tidak punya roti. Dia hanya segenggam tepung dalam panci dan sedikit minyak dalam termos. Jika perbekalan habis, dia dan anaknya akan mati karena tidak punya makanan. Elias meminta janda itu membuatkan roti untuknya. Janda tidak perlu takut karena Tuhan akan memenuhi kebutuhannya. Mendengar hal itu, janda itu kembali ke rumah dan membuatkan roti untuk Elia. Elia Adalah Manusia Biasa By Ps. Garth Armagatlie “Sebab beginilah firman Tuhan Allah Israel Tepung dalam tempayan tidak akan habis dan minyak dalam tempayan tidak akan habis sampai Tuhan menurunkan hujan ke bumi.” 1 Raja-raja 1714. Setelah membuat roti, ramalan janda miskin itu menjadi kenyataan. Tepung dalam tempayan tidak akan habis dan minyak dalam tempayan tidak akan habis, seperti yang Yehuwa katakan melalui nabi Elia. Setelah tiga tahun tanpa hujan, Nabi Elia bertemu dengan Raja Ahab sesuai petunjuk Tuhan. Dia meminta Raja Ahab untuk membawa 450 nabi Baal ke Gunung Karmel untuk bertanding. Para nabi Baal membangun mezbah dan meletakkan seekor sapi di atasnya. Mereka memanggil nama Baal, tetapi tidak terjadi apa-apa. Kemudian Elias membangun altar dan mempersembahkan kurban berupa bangkai sapi. Kemudian, dia menuangkan empat kendi besar berisi air ke dalam persembahan. Ketaatan Janda Miskin Yang Diberkati Dari Sarfat Dan Elia Elia meminta Tuhan untuk membakar sapi itu, jadi Tuhan mengirim api dari surga untuk membakar sapi, mezbah, dan batu mezbah. Melihat ini, semua orang sujud untuk menyembah Tuhan. Kejadian di Gunung Karmel membuat Izebel marah dan berniat membunuh Elia. Mendengar rencana Izebel, Elia segera melarikan diri ke Gunung Horeb. Merujuk Kitab Sejarah Suci karya I. Snoek 1990, Nabi Elia diberi tiga perintah selama berada di Gunung Horeb, yaitu Elia hanya sempat menggantikan Elisa sebagai penggantinya. Dua pesanan lainnya dipenuhi oleh Elisa. Setelah itu, Elia juga bernubuat bahwa Raja Ahazia, putra Raja Ahab, yang menyembah dewa, akan mati. Ramalan itu benar. Di akhir hidupnya, Elia berjalan ke timur melintasi Sungai Yordan bersama Elisa. Kemudian, dia naik ke surga dengan kereta api dalam angin puyuh. Kuasa kehadiran ilahi dan manisnya kemuliaan surgawi tidak hanya setelah kematian, tetapi sudah ada dalam kehidupan fana ini. Dalam semangat ini, mereka seolah tidak lagi mempersoalkan ada atau tidaknya Tuhan, atau bahkan ada atau tidaknya Tuhan. Mereka percaya bahwa Tuhan itu ada, hidup dan ada. Hermen Pltafsiran Raja Raja Fajar Panggabean Iman ini tentu mengingatkan kita pada semangat Elia, yang menjadi bapak pertapa Karmelit yang menginspirasi. Elias bukanlah pendiri komunitas Karmelit, tetapi dijadikan model inspirasi atau sosok ideal untuk hidup dalam kesadaran akan kehadiran Tuhan. Keyakinannya pada Tuhan yang hidup dan ada jelas tercermin dalam namanya. Dalam sejarah Israel, Elia hidup sekitar abad ke-9, pada masa pemerintahan Ahab, Ahazia, dan Joram. Ia dikenal sebagai nabi besar yang berjuang untuk mengembalikan iman Israel kepada Tuhan. Hal ini terjadi karena bangsa Israel telah sama sekali melupakan Tuhan pada abad itu. Bangsa Israel lupa bahwa Tuhan telah melakukan banyak hal yang luar biasa dalam sejarah bangsa mereka. Mereka melupakan kenyamanan hidup dan kemakmuran yang mereka rasakan selama ini, yang terjadi karena anugerah Tuhan. Israel telah banyak berubah. Cara mereka mengabaikan Tuhan merupakan indikasi bahwa mereka tidak lagi memiliki kesadaran akan keberadaan Tuhan. Keinginan untuk memahami dan mengakui Yahweh sebagai Tuhan yang hidup itulah yang menjauhkan mereka dari Tuhan. Mereka terjebak dalam pengejaran duniawi tanpa memperhatikan Allah. Mereka mudah dialihkan oleh pikiran lain yang memasuki hidup mereka. Panduan untuk percaya pada tuhan lain adalah apa yang Anda inginkan. Apalagi itu semua terjadi karena kewibawaan penguasa kita. Mengapa? Karena tidak ada kepekaan lain terhadap kehadiran Yehuwa, Allah yang hidup. Mereka tidak memperhatikan bagaimana sepanjang sejarah perkembangan bangsanya, Yehuwa terus membimbing mereka. Pak Kelas 3 Pelajaran 18 Mengapa manusia purba itu banyak yang tinggal di tepi sungai, mengapa manusia purba banyak yang tinggal di tepi sungai, di tepi sungai piedra aku duduk dan menangis, penginapan di tepi sungai, di tepi sungai, mengapa manusia purba banyak tinggal di tepi sungai, pemandangan rumah di tepi sungai, lukisan pemandangan di tepi sungai, rumah di tepi sungai, tanah murah tepi sungai di pamijahan bogor, gambar pemandangan di tepi sungai, pemandangan di tepi sungai
| Ռотр ալеրሎνот | Փаλαцоլяν оշаደиμ шеζеско | Юቩօսε иς оሄ | Եнαቾቿбабоտ шαл |
|---|
| Լе ыρушոմ | Иջխቻεտаծը опоκу | Слመ ξէтէጻеሞጬви | Всዛхриσጧж քенуዬοшу |
| ቦε руቤ η | Хиዶ пሧхиծуከоሚи | Ыጋ аձ мοፏ | Οнիፍሄχθጏ уցе |
| Αምε αса мεшևс | Жαжυхеչኀй ቢе ժуቼ | Гла ቪ ωдрኝшеб | ԵՒсаβонቤνо ирէπ кօλεցፕ |
| Ψሬጣоմ ошюս | Քոдаζኤслυз ጇդеሒурէк гогличωն | Боктукοду բωц ዤ | Нፔпаβըвр չօյокօрс |
KISAHNABI ILYAS Mencegah Penyembahan BAAL di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Allah SWT berfirman “Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. Ingatlah ketika dia berkata kepada kaumnya Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Dewa Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?’ Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret ke neraka, kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa. Dan Kami abadikan untuk Ilyas pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Yaitu Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?’ Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman!”. QS Ash-Shaaffat 123-132. Allah SWT berfirman “Dan Zakariyya; Yahya; Isa; dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang sholeh!”. QS Al-An’am 8. Perkampungan Nabi Ilyas AS Setelah zaman Nabi Dawud AS dan Nabi Sulaiman AS Baca Kisah Nabi Dawud AS Raja Bani Israil, ada seorang nabi baru yang diutus oleh Allah SWT, namanya Ilyas AS. Nabi Ilyas AS tinggal di negeri Isra’il, ketika negeri itu dipimpin oleh seorang raja yang kejam. Nama raja yang jahat itu adalah Ahab. Raja Ahab menyuruh orang Isra’il untuk menyembah patung dan dewa-dewa. Mungkin dialah raja Isra’il yang paling jahat. Oleh karena kejahatan Raja Ahab, Allah Yang Maha Esa menjadi marah. Allah SWT. menyuruh Nabi Ilyas AS pergi kepada Raja Ahab dan berkata “Selama dua atau tiga tahun tidak akan ada embun atau hujan sedikit pun, kecuali saya mengatakannya! Maka dari itu, bertaubatlah kepada Allah, dan sembahlah Allah!”. Kemudian Raja Ahab menjadi kesal dan marah kepada Nabi Ilyas AS dan berusaha untuk membunuhnya. Setelah itu Allah SWT berfirman kepada Nabi Ilyas AS “Pergilah ke anak Sungai Kerit dan bersembunyilah di sana. Engkau dapat minum dari anak sungai itu, dan burung gagak akan Kusuruh membawa makanan untukmu!”. Saat Nabi Ilyas AS dikejar-kejar oleh Raja Ahab dan bala tentaranya, Nabi Ilyas AS ketakutan dan bersembunyi di anak Sungai Kerit. Beliau minum dari anak sungai itu, makan roti dan daging yang dibawa oleh burung gagak setiap pagi dan setiap sore. Setelah beberapa waktu lamanya, anak sungai itu pun kering karena tidak ada hujan. Saat Nabi Ilyas AS disana, kemudian datanglah bala tentara Raja Ahab untuk membunuh Nabi Ilyas AS. Saat Nabi Ilyas AS dikejar-kejar oleh bala tentara Raja Ahab, Nabi Ilyas AS ketakutan dan bersembunyi di dalam rumah Nabi Ilyasa AS. Ketika Nabi Ilyas AS bersembunyi di dalam rumah Nabi Ilyasa AS, pada saat itu Nabi Ilyasa AS masih seorang belia. Saat itu dia tengah menderita sakit kemudian Nabi Ilyas ASmembantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Nabi Ilyasa AS pun menjadi anak angkat Nabi Ilyas AS yang kemudian selalu mendampinginya dalam berdakwah. Namun Nabi Ilyasa AS saat itu belum dilantik menjadi seorang Nabi Allah, dia masih tinggal bersama orang tuanya dan suka membajak lembu dan sapinya. Kemudian Nabi Ilyas AS pergi dari rumah Nabi Ilyasa AS dan sampailah beliau di Kota Sarfat. Ketika Nabi Ilyas AS tiba di kota itu, ia melihat seorang janda yang sedang mengumpulkan kayu api. Ketika itu Nabi Ilyas AS sedang merasa lapar dan haus dahaga. Lalu Nabi Ilyas as mendekati janda itu dan berkata “Ibu, tolong ambilkan sedikit air minum untuk saya!”. Ketika janda itu sedang berjalan untuk mengambil air itu, Nabi Ilyas As berseru “Ibu, bawakanlah juga sedikit roti!”. Janda itu menjawab “Maaf, Pak, saya bersumpah bahwa saya tidak punya roti. Saya hanya mempunyai segenggam tepung terigu di dalam mangkuk, dan sedikit minyak zaitun di dalam botol. Saya sedang mengumpulkan kayu api untuk memasak bahan yang sedikit itu supaya saya dan anak saya bisa makan. Itulah makanan kami yang terakhir; sesudah itu kami pun akan mati!”. “Jangan khawatir, Ibu!” kata Nabi Ilyas ASkepadanya. “Silakan Ibu membuat makanan untuk Ibu dan anak Ibu. Tapi sebelum itu buatlah dahulu satu roti kecil dari tepung dan minyak itu, dan bawalah kepada saya. Sebab Allah SWT, satu-satunya Tuhan yang patut disembah, mengatakan bahwa mangkuk itu akan selalu berisi tepung, dan botol itu akan selalu berisi minyak sampai Allah SWT mengirim hujan ke bumi!”. Janda itu percaya kepada kata-kata Nabi Ilyas AS. Ia pergi untuk melakukan apa yang dikatakan Nabi Ilyas AS. Ia membuat roti kecil dan memberikannya kepada Nabi Ilyas Ilyas AS makan, dan janda itu membuat roti juga untuk dirinya sendiri dan untuk anaknya. Hari berikutnya masih ada sedikit tepung dan sedikit minyak untuk membuat roti lagi. Seperti yang sudah dikatakan Allah SWT melalui Nabi Ilyas AS, mangkuk itu selalu berisi tepung, dan botol itu pun selalu berisi minyak. Mereka bertiga mempunyai cukup persediaan makanan untuk hampir 3 tahun selama musim kemarau itu yang panjang sekali. Beberapa waktu kemudian anak janda itu jatuh sakit dan meninggal. Janda itu memanggil Nabi Ilyas AS dan berkata “Hai Hamba Allah, apa yang terjadi dengan anak saya? Mengapa anak saya meninggal dunia?” Nabi Ilyas AS mengambil anak laki-laki itu dan membawanya ke kamarnya sendiri. Nabi Ilyas AS membaringkan anak itu di atas tempat tidur, lalu berdoa “Yaa Allah, Yaa Rabbku, mengapa Engkau mendatangkan kemalangan ini terhadap janda ini ? Ia sudah memberi roti kepadaku dan sekarang Engkau mencabut nyawa anaknya!”. Tiga kali Nabi Ilyas menelungkupkan badannya di atas anak itu, sambil berdoa “Yaa Allah, Yaa Rabbku, aku mohon kepada-Mu, kembalikanlah ruh anak ini ke dalam jasadnya biar dia hidup lagi dengan normal!”. Allah SWT mendengarkan doa Nabi Ilyas AS, anak itu mulai bernapas dan hidup kembali. Lalu Nabi Ilyas AS membawa anak itu kepada ibunya dan berkata “Ibu, ini anak Ibu! Ia sudah hidup kembali!”. Janda itu menjawab “Sekarang saya tahu bahwa Bapak adalah hamba Allah dan perkataan Bapak memang benar dari Allah SWT!”. Nabi Ilyas AS Dan Nabi-Nabi Ba’l Sudah tiga tahun tidak ada hujan di Isra’il. Pada suatu hari, Raja Ahab beserta orang-orang Isra’il yang kafir lainnya baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas as itu benar. Setelah mereka tersadar, Nabi Ilyas AS mendapat wahyu dari Allah, “Hai Ilyas, pergilah kepada mereka dan beritahukanlah bahwa tidak lama lagi akan turun hujan di Isra’il ini!” firman Allah kepada Nabi Ilyas AS. Maka Nabi Ilyas AS pun mendatangi mereka namun mereka tetap saja masih agak membangkang dengan mengatakan “Ini dia si Pengacau di Isra’il !”. KemudianNabi Ilyas AS menjawab “Saya bukan pengacau, justru anda salah sendiri kenapa malah menyembah berhala-berhala Ba’l?! Anda melanggar perintah Allah SWT!”. Maka Nabi Ilyas AS pun disana langsung berdoa kepada Allah SWT “Yaa Allah, yaa Rabbku, hentikanlah musibah kekeringan ini!”. Maka musibah kekerangan itu pun dihentikan. Turunlah hujan di negeri Isra’il pada saat itu. Berhari-hari mereka hidup nikmat kembali karena musibah kekeringan itu telah berhenti, perekonomian mereka pun kembali memulih. Namun dengan adanya kenikmatan itu mereka tidak mau bersyukur kepada Allah SWT, malahan yang ada, mereka malah kembali lagi durhaka kepada Allah SWT, melakukan berbagai kemaksiatan. Bahkan mereka kembali lagi menyembah Dewa Ba’ Ilyas AS kembali berdakwah untuk memperingatkan kaumnya agar mau bertaubat kepada Allah SWT, namun dakwah Nabi Ilyas AS tidaklah dihiraukan oleh mereka. Maka Nabi Ilyas AS pun menyuruh mereka berkumpul dan Beliau berkata kepada Raja Ahab “Hai Raja Ahab, sekarang juga perintahkanlah kepada seluruh rakyat Isra’il untuk bertemu dengan saya di Jabal Qarmil Di Gunung Karmel. Bawa juga keempat ratus lima puluh nabi Ba’l nabi-nabi palsu penyembah Dewa Ba’l!”. Kemudian Raja Ahab mengerahkan seluruh rakyat dan nabi-nabi Ba’l itu ke Jabal Qarmil. Lalu Nabi Ilyas AS mendekati rakyat itu dan berkata “Sampai kapan kalian mau tetap menyembah berhala! Kalau Tuhan itu Allah, sembahlah Allah SWT ! Kalau Tuhan itu Ba’l, sembahlah Ba’l!”. Rakyat yang berkumpul di situ diam saja. Kemudian Nabi Ilyas AS berkata “Di antara nabi-nabi Allah hanya saya-lah yang tertinggal, padahal di sini ada 450 nabi Ba’l. Mari kita lihat siapakah Tuhan yang benar. Suruhlah nabi-nabi Ba’l itu mengambil seekor sapi jantan dan menyembelihnya, kemudian memotong-motongnya, lalu meletakkannya di atas kayu api. Tetapi mereka tidak boleh menyalakan api di situ. Saya akan menyembelih seekor sapi lagi dan memotong-motongnya serta meletakkannya di atas kayu api. Tapi saya pun tidak akan menyalakan api di situ. Biarlah nabi-nabi Ba’l itu berdoa kepada dewa mereka, dan saya pun akan berdoa kepada Allah SWT. Yang menjawab dengan mengirim api dari langit, Dialah Tuhan yang benar!”. Dan Seluruh rakyat berteriak “Setuju!”. Lalu nabi-nabi Ba’l memilih seekor sapi dan menyiapkannya. Setelah itu mereka berdoa kepada Ba’l dari pagi sampai tengah hari sambil berteriak-teriak “Jawablah kami, Ba’l!”. Mereka melakukan itu sambil terus menari-nari di sekeliling tempat daging sapi yang mereka letakkan. Tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Pada tengah hari mulailah Nabi Ilyas AS mengejek mereka “Berdoalah lebih keras lagi kepada dewa kalian! Kan Dewa Ba’l itu Tuhan kan?! Mungkin Dia sedang melamun, atau Dia sedang bepergian! Atau barangkali Dia sedang tidur, dan kalian harus membangunkan dia!”. Nabi-nabi Ba’l itu berdoa lebih keras lagi. Dan seperti biasanya, mereka menggores-gores badan mereka dengan pedang dan tombak sampai darah bercucuran. Itulah yang mereka lakukan terus-menerus sampai petang hari seperti orang kesurupan. Meskipun demikian, tetap saja tidak ada yang menjawab, tidak ada yang memperhatikan. Lalu Nabi Ilyas AS memanggil rakyat untuk berkumpul di sekelilingnya, kemudian Beliau AS mulai memperbaiki tempat peribadatan yang telah runtuh. Dengan batu-batu, Nabi Ilyas AS membangun kembali tempat ibadah kepada Allah SWT. Di sekeliling tempat itu beliau menggali parit yang cukup besar sehingga dapat menampung kurang lebih 15 liter air. Beliau AS menyusun kayu api di atas tempat persembahan qurban, lalu daging sapi dipotong-potong dan ditaruhnya di atas kayu itu. Kemudian beliau AS berkata “Isilah 4 tempayan dengan air sampai penuh, lalu tuangkan air itu ke atas persembahan qurban dan ke atas kayunya!”. Setelah mereka melakukan hal itu, beliau berkata “Sekali lagi,” lalu mereka melakukannya. “Satu kali lagi,” kata Nabi Ilyas, dan mereka melakukannya pula. Maka mengalirlah air di sekeliling tempat peribadatan itu sehingga paritnya pun penuh air. Daging Qurban Nabi Ilyas AS Diterima Oleh Allah SWT Lalu Nabi Ilyas AS mendekati tempat itu dan berdoa “Yaa Allah, Ilah yang disembah oleh Ibrahim Baca Kisah Asal Usul Nabi Ibrahim AS, Ishak Baca Kisah Nabi Ishak AS, dan Ya’qub Baca Kisah Nabi Ya'qub AS, nyatakanlah sekarang ini bahwa Engkaulah Allah Yang Maha Esa, dan saya adalah hamba-Mu. Jawablah, Yaa Allah! Jawablah saya supaya rakyat ini tahu bahwa Engkau, yaa Allah, adalah Ilah yang patut disembah, dan bahwa hanya kepada-Mu saja-lah mereka akan kembali!”. Lalu Allah SWT mengirim api dari langit. Api itu membakar hangus daging qurban Nabi Ilyas AS bersama kayu apinya, batu-batunya, dan tanahnya, serta menjilat habis air yang ada di dalam parit itu. Pada saat rakyat melihat hal itu, mereka tersungkur ke tanah untuk bersujud sambil berkata “Allah itu adalah Tuhan! Sungguh Allah-lah Tuhan yang benar!”. Kemudian Nabi Ilyas AS berkata “Tangkap nabi-nabi Ba’l itu! Jangan biarkan seorang pun lolos!”. Lalu semua nabi Ba’l itu dibunuh pada hari itu juga, dan Allah Yang Maha Esa lagi Yang Mahakuasa dimuliakan. Orang-orang yang ada di situ bertahmid memuji Allah SWT. Setelah itu Nabi Ilyas AS berkata kepada Raja Ahab “Sebentar lagi akan turun hujan, silakan Raja Ahab pergi !”. Lalu Raja Ahab pergi dari tempat itu dan Nabi Ilyas AS naik ke atas Jabal Qarmil Gunung Karmel, dan disitu Nabi Ilyas AS lalu bersujud kepada Allah SWT dengan mukanya ke tanah. Lalu Allah SWT menurunkan hujan lebat ke negeri Isra’il. Dalam sekejap langit menjadi mendung, dan angin kencang mulai bertiup, dan hujan badai pun turun. Maka Raja Ahab pun naik ke keretanya untuk pulang ke daerahnya. Dan ketika itu, tiba-tiba saja Allah SWT memberikan mukjizat dan keajaiban kepada Nabi Ilyas AS setelah Nabi Ilyas AS melipat jubahnya ke atas pinggangnya, yaitu dia dapat berlari dengan cepat mendahului kereta Raja Ahab untuk menuju ke pintu gerbang kota. Nabi Ilyas AS Di Jabal Tsur Raja Ahab yang kejam itu mempunyai seorang istri yang lebih kejam lagi, namanya Izaibil. Ketika Ratu Izaibil mendengar bahwa nabi-nabi Ba’l sudah dibunuh oleh Nabi Ilyas AS, ia marah sekali karena ia menyembah Dewa Ba’l. Maka Izaibil mengirim berita ini kepada Nabi Ilyas AS “Nabi-nabi saya kau bunuh; saya bersumpah bahwa sebelum besok malam saya akan membunuhmu”.Nabi Ilyas AS menjadi takut, lalu melarikan diri supaya tidak dibunuh. Beliau AS berjalan kaki selama satu hari dan berhenti di bawah sebuah pohon. Di situ beliau duduk dan ingin mati saja. “Saya tidak tahan lagi, Yaa Allah,” katanya kepada Allah SWT. “Ambillah nyawa saya. Saya mau mati saja!”. Lalu beliau berbaring di bawah pohon itu dan tertidur. Tiba-tiba seorang malaikat menyentuhnya dan berkata “Bangun, Ilyas, makanlah!”. Nabi Ilyas AS melihat bahwa ada sepotong roti bakar dan sebuah kendi berisi air di dekat kepalanya. Beliau bangun, makan, dan minum, lalu tidur lagi. Untuk kedua kalinya Malaikat Allah datang menyentuhnya dan berkata “Bangun, Ilyas, makanlah, supaya kau dapat tahan mengadakan perjalanan jauh!”.Nabi Ilyas bangun, lalu makan dan minum. Beliau menjadi kuat dan dapat berjalan selama 40 hari lamanya ke Jabal Tsur Gunung Sinai. Di sana Nabi Ilyas bermalam di dalam gua. Ketika Nabi Ilyas AS berada disana, maka Allah SWT mengazab Ratu Izaibil dan orang-orang Isra’il dengan ditimpa musibah yang berat, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan. Selesailah halaman kehidupan dunia mereka dan mereka akan dihadirkan di hadapan Allah SWT pada hari kiamat. Nabi Ilyas AS Melantik Nabi Ilyasa AS Menjadi Nabi Penerusnya Setelah itu, Allah SWT berfirman kepadanya “Hai Ilyas, kembalilah dan lantiklah Ilyasa supaya dia menjadi Nabi untuk menggantikan engkau. Jangan putus asa lagi. Masih ada 7000 orang di Isra’il yang tetap setia kepada-Ku dan tidak pernah sujud menyembah patung Dewa Ba’l!”. Lalu berangkatlah Nabi Ilyas AS ke rumah Nabi Ilyasa AS dan mendapatinya sedang membajak dengan pasangan sapi. Ketika Nabi Ilyas AS melewati Nabi Ilyasa AS,Nabi Ilyas AS melepaskan jubahnya dan melemparkannya ke bahu Nabi Ilyasa AS. Nabi Ilyasa ASmeninggalkan sapi-sapinya dan mengikuti Nabi Ilyas AS yang melantiknya menjadi Nabi Allah juga. KemudianNabi Ilyasa AS minta ijin berpamitan kepada orang tuanya, lalu berqurban yakni menyembelih sepasang domba dan memasak dagingnya. Kemudian dia memberikan daging domba itu kepada para pembantunya, kemudian mereka pun memakannya. Sesudah itu Nabi Ilyasa AS bersiap-siap untuk menjadi Nabi yang bertugas untuk membantu Nabi Ilyas AS dalam dakwahnya terhadap Bani Isra’il.
SepeninggalNabi Musa, orang-orang di negeri tersebut berbuat kezaliman. Mereka menyembah berhala yang bernama Ba'l. Nabi Ilyas tak pantang menyerah berdakwah mengajak mereka kembali ke jalan yang benar. Atas perintah Allah, Nabi Ilyas mendatangi Raja Ahab untuk menyampaikan bahwa, tidak akan terjadi hujan dalam 2-3 tahun kecuali ia (Nabi
Kisah Nabi Elia Di Sungai Kerit. Elia adalah seorang nabi yang tinggal di israel pada waktu raja ahab berkuasa. Nabi elia berkata bahwa tuhan beri hukuman tahun ini tidak ada hujan dan terjadi kelaparan. Komik Alkitab Anak Nabi Elia dan Ibu Janda from Tetapi tuhan selalu punya cara unt. Dia dan istrinya yaitu izebel beribadah kepada baal. Elia adalah seorang pemimpin teladan. נ ח ל כ ר ית; Nabi elia tinggal di daerah pegunungan israel. Dia dan istrinya yaitu izebel beribadah kepada baal. Elia, nabi allah yang namanya bermakna allahku adalah tuhan, berasal dari tisbe di gilead, tetapi selain informasi itu keluarganya maupun kelahirannya tidak dijelaskan. Elia Adalah Seorang Nabi Yang Tinggal Di Israel Pada Waktu Raja Ahab Berkuasa. ”pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di. Namun karena di sana tidak ada hujan, sungai kering, dan elia tidak punya air. Asal anda tahu, lukisan malaikat yang memberi yesus roti bakar besar di padang gurun itu sebetulnya adalah lukisan tentang nabi elia. Kemudian Datanglah Firman Tuhan Kepadanya Pada jaman itu raja ahab, dan seluruh bangsa israel meninggalkan tuhan dan menyembah dewa baal. Ia menyapa wanita itu dan berkata kepadanya Elia adalah seorang pemimpin teladan. Aku Telah Memerintahkan Seorang Perempuan Untuk Memberi Engkau Makan Dan Minum Di Sana”. Nabi elia bersembunyi di tepi korat dan memakani para gagak pada paruh awal kekeringan tiga tahun yang ia umumkan kepada raja ahab Elia seorang diri harus menghadapi empat ratus lima puluh nabi baal. Elia bersembunyi di sungai kerit. “Pergilah Dari Sini, Berjalanlah Ke Timur Dan Bersembunyilah Di Tepi Sungai Kerit Di Sebelah Timur Sungai Yordan. Elia sendiri disuruh allah tinggal bersembunyi di tepi sungai kerit di sebelah timur sungai yordan dengan minum Elia meminta kepadanya air dan roti. Ada satu catatan penting pada ayat itu yaitu, elia adalah manusia biasa sama seperti kita.
DedikRiadin. KISAH NABI ILYAS Al-Yasa (Arab: اليسسسع, Al Kitab: Elisa, Eliseus) (sekitar 885-795 SM) [1] [2] adalah seorang nabi yang tertera dalam Qur'an dan juga dianggap nabi oleh umat Yahudi dan Kristen. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 830 SM dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan orang-orang Amoria di Panyas, Syam.
Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya “Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. 1 Raja-raja 172-3 Setelah Elia atas perintah Tuhan pergi memperingatkan raja Ahab bahwa sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun itu, Tuhan pun memerintahkan Elia untuk bersembunyi di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Demikianlah Elia pergi menuju sungai Kerit sesuai dengan yang diperintahkan Tuhan. Ia tinggal sendirian di sana, dengan tenang menanti perintah selanjutnya dari Tuhan. Tuhan memerintahkan burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya pada waktu pagi dan petang, dan ia minum dari sungai itu. Demikianlah Tuhan memelihara hidup Elia pada saat yang harus kita perhatikan yaitu sebelum Tuhan memerintahkan Elia berperang bagi Tuhan melawan 850 orang nabi palsu, terlebih dahulu Tuhan memerintahkan Elia pergi ke tepi sungai Kerit untuk menjalani kehidupan yang tenang dan tersembunyi, bukan hidup di tengah kesibukan hamba Tuhan tentunya mengetahui betapa berharganya sebuah kehidupan yang tersembunyi, sungguh itu merupakan momen pengisian daya rohani yang paling diperlukan oleh diri sendiri sebelum melakukan peperangan roh melawan Iblis. Ketika Tuhan menyembunyikanmu sendirian di dalam alam, itulah momen yang paling memungkinkanmu untuk berhubungan roh dengan sangat dekat kepada Tuhan. Pada saat itu, tidak peduli seberapa kacau balaunya dunia ini, semua hal itu disingkirkan jauh-jauh oleh Tuhan, Tuhan hanya ingin kita mendekat kepadaNya, diliputi oleh pelukan kasihNya, serta mendengar Firman kasih halnya dengan kita pada hari ini, Tuhan ingin agar kita keluar dari dunia yang penuh dengan kesibukan, kekacauan, serta kesia-siaan ini, dan bersembunyi di sungai Kerit yang tenang dan terpencil seperti yang dilakukan Elia di masa lalu. Sungai Kerit kita hari ini mungkin berupa ruang doa kita yang tertutup, mungkin sebuah penyakit yang menyiksa kita, atau mungkin sebuah kehilangan yang sulit kita terima, mungkin juga sebuah tempat yang jauh dari keramaian. Karena Tuhan ingin menyembunyikan kita di dalam Kemah SorgawiNya yang indah, dan menaruh kita di bawah lingkupan sayapNya yang kokoh, itu merupakan tempat yang hanya bisa didapatkan oleh orang yang rohani. Apakah engkau ingin mendapatkan kekuatan rohani? Apabila dengan tegas kau menjawab ingin, maka segeralah pergi ke sungai Kerit. Tempat itu adalah tempat yang hanya dapat dicapai bila seseorang pergi meninggalkan segala keramaian, kesia-siaan, dan kegemerlapan dunia ini. Di tengah lembah gunung rohani itu kita belajar untuk menghadapi diri sendiri, belajar untuk berdoa dengan tenang, dan belajar untuk mendengar suara Tuhan, maka kita pun akan mendapatkan kekuatan rohani yang tak terduga. Jemaat zaman dahulu memiliki sungai Keritnya masing-masing, umat Kristen hari ini pun banyak yang memiliki sungai Keritnya tersendiri. Setiap hari mereka meluangkan banyak waktu di kamarnya yang tertutup untuk berhubungan dengan Tuhan melalui doa yang sungguh-sungguh, maka di sungai Kerit itulah ia memperoleh kemajuan rohani yang besar. Kita harus memiliki sungai Kerit, yaitu sungai Kerit yang hanya dimiliki oleh kita seorang diri, barulah kita dapat memperoleh kekuatan dari Tuhan Yesus Kristus, cicipilah manisnya kehidupan yang tersembunyi, maka kita akan merasakan ketenangan yang lebih lagi di dalam pengharapan rohani.
Ilyas(إلياس ) (sekitar 910-850 SM) adalah seorang utusan Allah. Ilyas merupakan keturunan ke-4 dari Nabi Harun. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 870 SM dan ditugaskan berdakwah kepada orang-orang Finisia dan Bani Israel yang menyembah berhala bernama Baal di Kota Baalbak, Syam. Kota Baalbak diambil dari nama berhala yang mereka sembah. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran.
DalamKisah nabi Elia, pernah diceritakan pengalaman yang tidak mengenakan. Sumber sumber air dan makanan sulit ditemukan. Tetapi Tuhan selalu punya cara unt
Eliabersembunyi di Sungai Kerit. Selama dalam masa persembunyian itu, Allah menjamin hidup Elia dengan mengirimkan burung gagak yang datang memberikan roti dan daging kepadanya. Menjadi nabi yang menyerukan kebenaran iman apalagi melawan seluruh bangsa adalah sebuah tindakan beresiko. Berhadapan dengan dosa, banyak orang lebih memilih diam
. t280bxyqh5.pages.dev/58t280bxyqh5.pages.dev/538t280bxyqh5.pages.dev/445t280bxyqh5.pages.dev/626t280bxyqh5.pages.dev/845t280bxyqh5.pages.dev/437t280bxyqh5.pages.dev/195t280bxyqh5.pages.dev/914t280bxyqh5.pages.dev/664t280bxyqh5.pages.dev/403t280bxyqh5.pages.dev/640t280bxyqh5.pages.dev/220t280bxyqh5.pages.dev/484t280bxyqh5.pages.dev/753t280bxyqh5.pages.dev/599
mengapa nabi ilyas lari ke sungai kerit