PERMENDIKBUDNo 3 Tahun 2019. Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.
UNPerbaikan adalah ujian nasional yang diselenggarakan untuk peserta didik pada jenjang SMA/MA/SMAK/SMTK, SMK/MAK, dan Program Paket C tahun pelajaran 2014/2015 yang mencapai nilai UN kurang dari atau sama dengan 55.0 (lima puluh lima koma nol). UNP diperuntukkan hanya bagi siswa yang berkeinginan untuk memperbaiki nilai tersebut. Setiap calon peserta UNP harus melakukan pendaftaran secara
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK di SMKN 1 Batang. JAKARTA, – Penyelenggaraan ujian nasional UN perbaikan ternyata hanya bertahan setahun. Setelah diluncurkan awal 2016 lalu, ujian perbaikan ini secara resmi ditiadakan. Meskipun secara resmi dihapus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud tetap menyiapkan kesempatan siswa memperbaiki nilai UN. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Puspendik Kemendikbud Nizam mengatakan, peserta UN 2017 yang nilainya di bawah standar tetap berkesemaptan mengikuti perbaikan. Nilai standar lulusan UN dipatok 55 poin. “Bedanya mulai tahun ini tidak ada ujian khusus untuk perbaikan seperti tahun lalu,” tuturnya di Jakarta, kemarin. Guru besar UGM Jogjakarta itu mengatakan, peserta UN 2017 yang mendapatkan nilai jelek, bisa memperbaiki pada saat UN susulan 2018 nanti. Jadi masih ada rentang waktu selama satu tahun untuk proses perbaikan nilai. Salah satu pertimbangan Kemendikbud adalah efisiensi penyelenggaraan ujian. Sebab pada 2016 lalu Kemendikbud menggelar tiga kali UN. Pertama adalah UN perbaikan untuk peserta ujian 2015 yang diselenggarakan Februari. Kedua adalah UN 2016 utama dilaksanakan di April. Dan yang ketiga adalah UN perbaikan untuk peserta ujian 2016 dilaksanakan di Agustus. Pertimbangan lainnya adalah hasil evaluasi penyelenggaraan unas perbaikan 2016. Nizam menjelaskan, pada saat pendaftaran UN perbaikan 2016 ditutup, yang mendaftar mencapai 160 ribu orang. ’’Tetapi saat ujian dilaksanakan, yang ikut hanya sekitar 10 persennya saja,’’ katanya. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK di SMKN 1 Batang. JAKARTA, – Penyelenggaraan ujian nasional UN perbaikan ternyata hanya bertahan setahun. Setelah diluncurkan awal 2016 lalu, ujian perbaikan ini secara resmi ditiadakan. Meskipun secara resmi dihapus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud tetap menyiapkan kesempatan siswa memperbaiki nilai UN. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Puspendik Kemendikbud Nizam mengatakan, peserta UN 2017 yang nilainya di bawah standar tetap berkesemaptan mengikuti perbaikan. Nilai standar lulusan UN dipatok 55 poin. “Bedanya mulai tahun ini tidak ada ujian khusus untuk perbaikan seperti tahun lalu,” tuturnya di Jakarta, kemarin. Guru besar UGM Jogjakarta itu mengatakan, peserta UN 2017 yang mendapatkan nilai jelek, bisa memperbaiki pada saat UN susulan 2018 nanti. Jadi masih ada rentang waktu selama satu tahun untuk proses perbaikan nilai. Salah satu pertimbangan Kemendikbud adalah efisiensi penyelenggaraan ujian. Sebab pada 2016 lalu Kemendikbud menggelar tiga kali UN. Pertama adalah UN perbaikan untuk peserta ujian 2015 yang diselenggarakan Februari. Kedua adalah UN 2016 utama dilaksanakan di April. Dan yang ketiga adalah UN perbaikan untuk peserta ujian 2016 dilaksanakan di Agustus. Pertimbangan lainnya adalah hasil evaluasi penyelenggaraan unas perbaikan 2016. Nizam menjelaskan, pada saat pendaftaran UN perbaikan 2016 ditutup, yang mendaftar mencapai 160 ribu orang. ’’Tetapi saat ujian dilaksanakan, yang ikut hanya sekitar 10 persennya saja,’’ katanya. Artikel Terkait
PendaftaranUjian Nasional Perbaikan UN Perbaikan adalah ujian nasional yang diselenggarakan untuk peserta didik pada jenjang SMA/MA/SMAK/SMTK, Beranda. Profil. Identitas Sekolah. Visi dan Misi. Tujuan. Ketentuan Daftar Ulang PPDB SMAN 2 Balige tahun 2019. Pengumuman Hasil PPDB Online SMAN 2 Balige Tahun 2019. Tulis & Tekan Enter. Bahasa
SURABAYA – Ujian Nasional Perbaikan UNP atau Ujian Nasional gelombang 2 kembali diadakan pemerintah pusat. Meski sosialisasi masih terbilang minim, namun pendaftaran ujian ini akan ditutup Sabtu 23/9/2017 Anggota Dewan Pendidikan Jatim, Biyanto mengungkapkan, UNP tiap tahun selalu sepi peminat karena tidak ada pengaruhnya dengan studi lanjut ataupun pekerjaan lulusan SMA/SMK. Menurutnya, hal ini sudah terjadi sejak pergeseran posisi UN yang tidak lagi sebagai penentu kelulusan ataupun pertimbangan masuk kerja dan kuliah. Menurut Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim ini, sekolah dan dinas pendidikan dindik harus turut mensosialisasikan adanya UNP. Pasalnya, sekolah harusnya masih memiliki akses komunikasi dengan alumnusnya. “Harus ditekankan pentingnya perbaikan rekam jejak akademik siswa meskipun sudah memiliki pekerjaan ataupun kuliah,” ungkapnya ketika dikonfirmasi Kamis 21/9/2017. Anak-anak, tambahnya, harus tetap mengambil UNP untuk memenuhi standar nilai. Apalagi saat ini UNP masih gratis. Sehingga jangan sampai kesempatan ini diabaikan. Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman menuturkan, rapat koordinasi Rakor UN perbaikan di Jatim baru akan dilakukan pada 27 September mendatang. Pada saat itu, pendaftaran UN perbaikan sudah ditutup. Karena itu, pihaknya berharap dari pemerintah pusat ada kelonggaran untuk perpanjangan waktu pendaftaran. “Nanti kami usulkan pusat kalau pelaksanaanya masih 15 Oktober dan evaluasi pesertanya ternyata masih sedikit agar ada perpanjangan waktu,” ujarnya. Saiful mengakui, sejumlah kekurangan dalam pelaksanaan UN perbaikan tahun ini adalah sosialisasi yang terlalu mepet. Sementara panitia di pusat sendiri juga tidak terlihat ada greget untuk melaksanakannya. “Kami sudah sempat mengusulkan agar UN perbaikan itu ditiadakan saja. Tapi tidak tahu kok sekarang tiba-tiba muncul lagi,” terang Saiful. Hingga kini, peminat UN perbaikan sendiri belum bisa diprediksi jumlahnya. Padahal, jumlah peserta yang seharusnya ikut dari Jatim cukup tinggi. Lulusan SMA tahun lalu, 85 persen memperoleh nilai di bawah Standar Kompetensi Lulusan SKL atau di bawah 55. .